Putri Ariani Tampil Memukau di America's Got Talent Meski Alami Retinopathy of Prematurity, Kondisi Apa Itu?

M. Reza Sulaiman | Lilis Varwati
Putri Ariani Tampil Memukau di America's Got Talent Meski Alami Retinopathy of Prematurity, Kondisi Apa Itu?
Putri Ariani. [Instagram]

Penampilan memukau Putri Ariani di America's Got Talent 2023 juga jadi perbincangan di Tanah Air meski diketahui memiliki gangguan penglihatan.

Suara.com - Penampilan memukau Putri Ariani di America's Got Talent 2023 juga jadi perbincangan di Tanah Air. Bakat bernyanyi dan bermain musik remaja 17 tahun itu memang telah curi perhatian sejak ia kecil meski ia lahir dengan gangguan penglihatan.

Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, Putri Ariani juga telah memenangkan kompetisi yang sama di tanah air, Indonesia Got Talent 2014. Ketika itu usia Putri baru 8 tahun.

Setelah 9 tahun berlalu, bakat Putri rupanya makin terasah. Sampai-sampai ia mampu mendapatkan Golden Buzzer dari Simon Cowell, salah satu juri di America's Got Talent.

Dibalik bakatnya yang memukau, Putri diketahui memiliki keterbatasan fisik. Ia mengalami Retinopathy of Prematurity (ROP) yang menyebabkan matanya tidak bisa melihat sejak bayi.

Baca Juga: Sheepish jadi Single Kedua Putri Ariani, Angkat Kisah Teman jadi Cinta

Pada tayangan video dikanal YouTube Indonesia's Got Talent, ayah Putri Ariani pernah mengungkapkan kalau sang anak lahir saat usianya baru 6 bulan 18 hari di dalam kandungan. Ibu dari Putri mengalami plasenta previa selama kehamilan. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian atau seluruh plasenta menutupi mulut rahim, akibatnya janin perlu dilahirkan segera agar selamat.

Namun, lantaran lahir belum cukup umur, kondisi retina Putri belum terbentuk sempurna dan kuat. Pada usia baru 3 bulan, Putri didiagnosa alami kebutaan.

Kondisi retinopati prematuritas itu sebagian besar memang terjadi pada bayi yang lahir kurang dari 2 bulan atau lebih secara prematur. Atau juga memiliki berat badan rendah saat lahir.

Dikutip dari situs Cleveland Clinic, kondisi itu bisa jadi tidak parah, tidak membahayakan penglihatan, dan bisa hilang tanpa memerlukan pengobatan. Namun, pada beberapa bayi, retinopati prematuritas akan berkembang sangat cepat dan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan hingga kebutaan.

Tidak ada cara untuk memprediksi bayi mana yang akan mengembangkan bentuk retinopati prematuritas lebih parah. Itu sebabnya sangat penting bagi semua bayi yang lahir pada usia 28 minggu atau lebih awal maupun beratnya kurang dari 1.500 gram saat lahir harus jalani pemeriksaan mata. Perkembangan matanya perlu dipantau selama 4 sampai 6 minggu setelah kelahiran.

Baca Juga: Putri Ariani Gebrak Penutupan PIONIR UGM 2024, Bawakan Lagu Spesial