Kemenkes: Orangtua Perokok Bikin Anak Gak Bisa Tumbuh Seperti Teman Sebaya

Kamis, 08 Juni 2023 | 11:25 WIB
Kemenkes: Orangtua Perokok Bikin Anak Gak Bisa Tumbuh Seperti Teman Sebaya
Ilustrasi rokok - larangan rokok ketengan mulai kapan (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Berdasarkan data tersebut belanja rokok merupakan belanja terbesar kedua di keluarga dan tiga kali lebih tinggi daripada beli telur,” ucap Maxi. 

Rokok, tambah dr. Maxi, jadi persentase pengeluaran keluarga terbesar kedua sebanyak 11,9% baik di perkotaan maupun di pedesaan, dibandingkan untuk mereka yang mengkonsumsi makanan bergizi seperti telur, daging, dan ayam. 

Selain itu anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr. Feni Fitriani Taufik mengungkap penelitian bayi di RS Persahabatan. Ada tiga kelompok bayi yang dilahirkan yakni dari ibu yang tidak merokok, ibu yang jadi perokok pasif, dan ibu perokok aktif. 

Hasilnya didapatkan plasenta bayi dengan ibu perokok aktif dan pasif itu sama-sama ditemukan nikotin. Lalu saat lahir panjang badan dan berat badan bayi jauh lebih kecil dan lebih pendek, dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu yang tidak merokok. 

“Jadi, pajanan rokok berpengaruh bukan saja setelah lahir, tapi di dalam kehamilan pun itu sudah sangat berpengaruh kepada bayi,” ungkap dr. Feni. 

dr. Feni menyebutkan ada istilah secondhand smoke dan thirdhand smoke. Secondhand smoke adalah asap rokok yang dilepaskan oleh perokok kemudian dihirup oleh orang-orang di sekitarnya. 

Sedangkan thirdhand smoke adalah sisa bahan kimia dari asap rokok. Umumnya tidak terlihat tapi berbahaya, bukan hanya asap tapi residu dari orang yang merokok yang menempel terutama di dalam rumah seperti gorden, karpet, dan sofa. 

"Itu mengandung kimia berbahaya jika terhirup oleh orang-orang yang ada di rumah seperti anak-anak balita," tutur dr. Feni. 

"Kalau berbicara stunting, secondhand smoke dan thirdhand smoke menyebabkan beban ekonomi keluarga akan berlipat. Sebab perkembangan anak terganggu," lanjut dr. Feni.

Baca Juga: Klaim Tak Ada Aturan Anak Buah Wajib Setoran ke Atasan, Polri: Tak Boleh, akan Berhadapan Hukum

Bagi yang ingin berhenti merokok Kementerian Kesehatan juga memiliki layanan konseling gratis untuk siapapun yang ingin berhenti merokok namun karena alasan tertentu belum bisa datang ke fasilitas kesehatan untuk konsultasi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI