Pakar Heran Ulama Tidak Berani Sebut Rokok Haram, Padahal Lebih Berbahaya dari Alkohol

Rabu, 07 Juni 2023 | 15:45 WIB
Pakar Heran Ulama Tidak Berani Sebut Rokok Haram, Padahal Lebih Berbahaya dari Alkohol
Ilustrasi rokok - larangan rokok ketengan mulai kapan (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau, Prof. dr. Hasbullah Thabrany mengatakan seharusnya rokok dinyatakan haram karena lebih berbahaya dibanding alkohol atau minuman khamar.

Prof. Hasbullah menyayangkan tidak banyak kiai atau pemuka agama yang berani menyatakan rokok sebagai barang haram yang dikonsumsi. Padahal menurut penelitian belum ada satupun yang bisa membuktikan manfaat rokok atau produk tembakau bagi perokok.

Apalagi Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat menemukan dibanding alkohol yang disebut Allah SWT bermanfaat, tapi jadi haram karena lebih banyak kerugiannya.

Ilustrasi rokok (pexels) /Irina Iriser/sumaiyah.
Ilustrasi rokok (pexels) /Irina Iriser/sumaiyah.

"Karena secara ilmiah lebih berbahaya dari khamar dari minuman keras. Karena minuman keras dalam alquran ada manfaatnya tapi mudharatnya lebih besar. Sementara scientific belum mendapatkan manfaat rokok bagi perokok," ujar Prof. Hasbullah dalam acara diskusi bersama Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga: Kala Industri Vape Dalam Negeri Hadapi Tantangan Sulit

Dalam acara deklarasI Gerakan Ibu Bangsa Selamatkan Indonesia dari Hegemoni Zat Adiktif itu, Prof. Hasbullah tidak setuju jika manfaat rokok hanya dilihat dari kesejahteraan petani tembakau atau penjual rokok eceran.

Pasalnya jika dilihat dari sisi yang sama, serupa dengan memakan babi dan minum alkohol bisa mensejahterakan penjual dan peternaknya.

"Sama aja yang jual khamar ada cuannya, tapi bukan itu yang dibandingkan," papar Prof. Hasbullah.

Lagi-lagi ia juga mengkritisi banyak ulama dan pemuka agama yang beralasan tembakau merupakan ciptaan Allah SWT, tapi lagi-lagi Prof. Hasbullah kembali mengingatkan pernyataan ini sama seperti babi dan khamar atau alkohol juga merupakan ciptaan tuhan.

"Banyak ulama yang masih bertahan, oh cuman makruh, karena tembakau ciptaan allah, jangan lupa bahwa babi juga dan khamar juga ciptakan Allah, tetap haram," lanjutnya.

Baca Juga: Sering Dikasari Mantan Kekasih, Denise Chariesta Sebut JK Sudah Kecanduan Alkohol Sejak SMA

Terakhir Prof. Hasbullah mengatakan masih banyak masyarakat Indonesia yang memerlukan perbaikan gizi, tapi sayangnya di keluarga miskin masih banyak yang mengutamakan beli rokok dibanding beli sumber makanan bernutrisi.

"Rakyat butuh makanan protein sehat, satu bungkus rokok bisa untuk membeli 3 kilogram beras, paling tidak bisa membeli satu kilogram telur, bisa beli banyak tahu tempe menyehatkan banga, sekaligus meningkatkan bisnis pengusaha kecil tahu tempe, ikan, ternak," tutup Prof. Hasbullah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI