Suara.com - Artis Ringgo Agus Rahman mengaku trauma dengan sakit DBD (demam berdarah dengue), setelah anak keduanya Mars terinfeksi virus dengue di usia satu tahun.
Trauma dan ketakutan Ringgo yang berlebihan terhadap DBD ini juga dipengaruhi masa lalunya yang dua kali terinfeksi virus dengue di saat duduk di kursi SMP dan pada 2022 silam.
"Jadi waktu anak kedua gue Mars sakit karena DBD di usia satu tahu, itu gue dan istri gue (Sabai Morscheck) patah hati banget drop, bayangin anak usia satu tahun setiap hari harus disuntik karena butuh cek darah saat dirawat di rumah sakit," ungkap Ringgo dalam acara diskusi Demam Berdarah di Sekitar Kita: Ayo #3MPlusVaksin di Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (31/5/2023).
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus . Di Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air.
Baca Juga: Resensi Film Kembang Api: Janjian Bunuh Diri Bareng-bareng Lewat WA Group
Gejala yang akan muncul seperti ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan pada bagian permukaan tubuh penderita.
Penyakit DBD hingga saat ini belum ditemukan obatnya, dan dokter hanya bisa memberikan perawatan sesuai gejalanya. Salah satu cara memastikan perawatan yang tepat yaitu mengetahui status trombosit dalam darah pasien.
Sayangnya, metode pemeriksaan trombosit ini hanya bisa dilakukan dengan metode pengambilan darah.
"Bayangin patah hatinya gue, saat gue harus jauh dari keluarga karena pekerjaan di Yogya, terus istri gue nggak tega ngelihat anaknya ketiduran karena capek nahan sakit dan nangis, rasanya nggak karuan," ungkap Ringgo.
Bahkan saat itu juga pemeran film Keluarga Cemara itu dibuat panik bukan kepalang di tengah pekerjaannya, dan terburu-buru menyetir mobil untuk segera pulang ke rumah.
Baca Juga: Hanggini Pernah Ingin Bunuh Diri, Mirip Tokoh Anggun di Film 'Kembang Api'
Tidak sampai di sana, setelah sembuh Mars yang masih berusia beliau dibuat selalu takut dan khawatir dengan orang-orang mengenakan masker, karena trauma diambil darah setiap hari.
"Jadi bayangin, anak gue sampai takut ketemu orang dikira suster atau dokter, karena darah dia diambilin terus untuk ngecek kondisinya kan," jelas Ringgo.
Tidak ingin mengalami hal serupa, bapak dua anak itu berusaha semaksimal mungkin melindungi keluarganya dengan vaksin DBD. Seperti beberapa minggu lalu Ringgo, istri dan anak pertamanya Bjorka disuntik vaksin DBD dari Takeda Indonesia, yakni Qdenga.
Vaksin ini diperuntukkan anak usia 6 tahun hingga usia dewasa 45 tahun, dan Ringgo harus pasrah karena Mars belum bisa menerima vaksin DBD karena usianya masih 4 tahun.
"Jadi gue cuma bisa berdoa mudah-mudahan Mars nggak kena DBD lagi, apalagi virus dengue ini bisa ada dimanapun dan dekat banget sama kita," pungkas Ringgo.
Adapun vaksin DBD yang diterima Ringgo dan keluarga diberikan lengkap 2 dosis, dengan jarak antara dosis ke-1 dan ke-2 diberikan interval 3 bulan. Hasilnya bisa menurunakan risiko rawat inap di rumah sakit sebesar 98 persen.