Suara.com - Imunisasi menjadi bagian yang penting bagi anak-anak. Dengan imunisasi, itu akan membantu menjaga sistem kekebalan tubuhnya baik sehingga terhindar dari berbagai penyakit.
Namun, rupanya selain memberikan kekebalan tubuh, imunisasi yang lengkap juga berpengaruh pada kecerdasan anak. Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof. DR Dr Hartono Gunardi, SpA(K), mengatakan, dengan imunisasi lengkap akan membuat anak menjadi pintar.
Hal ini karena anak tersebut menjadi lebih sehat sehingga berkesempatan mendapatkan stimulasi yang lebih. Hal tersebut membuka peluang kecerdasan dibandingkan mereka yang rentan terkena berbagai penyakit.
“Kenapa vaksinasi bikin jadi pintar? karena dengan tubuh sehat anak punya kesempatan untuk bermain mendapat stimulasi bayangkan anak polio jadi terganggu tidak bisa kemana-mana,” jelas Dr Hartono dalam Peluncuran dan Paparan Rekomendasi Imunisasi Anak 2023, Senin (29/5/2023).
Baca Juga: Tak Perlu Risau, 5 Tips Tinggalkan Anabul Tetap Aman Selama Mudik Lebaran
Tidak hanya itu, anak yang imunisasinya tidak lengkap juga berisiko alami berbagai komplikasi penyakit. Bahkan, mereka bisa alami diare, kekurangan gizi yang menyebabkan kecerdasannya terganggu.
“Anak sakit kalau dia misalnya campak sakit campak bisa ada komplikasinya radang paru-paru radang otak terus diare berkelanjutan. Diare berkelanjutan kan jadi kurus, jadi gizi kurang, gizi kurang tentu kecerdasaan akan menurun radang otak kejang ada gejala sisa,” ujar Dr Hartono.
“Kalau radang otak menimbulkan gejala sisa kalau kejang karena demam umumnya tidak ada gejala sisa. kalau campak kemudian kena radang otak itu mengganggu tingkat perkembangan anak. Disamping anak sakit tidak bisa belajar,” sambungnya.
Namun, hal yang menjadi masalah bagi beberapa orang tua yaitu ketika melakukan imunisasi anak kerap kali menangis. Namun, semua hal tersebut juga bisa dikurang dengan memberikan ASI atau susu formula sebelum melakukan vaksinasi.
Dr Hartono mengatakan, pemberian ASI sebelum vaksinasi akan membantu membuat tangisan anak menjadi tidak heboh dan lebih sebentar. Hal ini karena ASI atau susu formula itu dapat membantu kurangi persepsi rasa sakit. Oleh sebab itu, pemberian ASI atau susu formula sangat membantu.
Baca Juga: Mudik Dimulai, Jokowi: Jangan Merasa Aman Kemudian Tidak Vaksin Covid-19
“kalau sakit itu persepsi kalau dia disuntik dia merasakan sakit. kalau bayi-bayi yang kadang glukosa tinggi baik dari ASI atau susu formula itu persepsi lebih rendah jadi nangisnya lebih pendek dan tidak heboh. Jadi sebelum imunisasi, anak bisa diberi ASI terlebih dahulu. Itu membuat tangisan yang lebih kurang heboh dan lebih pendek, dan ini ada penelitiannya,” jelas Dr Hartono.
Untuk anak yang lebih besar lagi Dr Hartono menyarankan untuk memberikan makanan yang manis. Hal itu mencegah mereka nangis secara heboh. Namun, pada beberapa anak yang sudah lebih dewasa biasanya sudah bisa menahan rasa sakit yang dirasakan.
“Untuk anak yang lebih besar bisa dikasih makanan manis. Namun, biasanya mereka bisa lebih tahan rasa sakit jadi tidak nangis. Tapi ini semua tergantung dengan anaknya juga,” pungkasnya.