Suara.com - Suami istri tidak kunjung mendapatkan buah hati perlu waspada keguguran berulang, karena kehamilan terhenti lebih dari dua kali padahal janin belum berusia 20 minggu, penyebabnya apa ya?
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG mengatakan seseorang dikatakan keguguran jika janin tidak berkembang, mati janin, keluarnya hasil pembuahan sebelum usia janin menginjak 20 minggu, atau berat janin kurang dari 500 gram.
"Keguguran ditandai dengan keluarnya darah, rasa mulas, dan diikuti dengan pembukaan mulut rahim. Suatu keguguran disebut keguguran berulang jika telah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut," ujar Dr. Kanadi melalui keterangan yang diterima suara.com, Jumat (19/5/2023).
Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF Centre ini mengingatkan tidak perlu menunggu hingga tiga kali keguguran berturut-turut untuk memeriksakan diri ke dokter, karena jika sudah dua kali keguguran wajib lakukan pengecekan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Syahrini Menangis Keguguran Anak Reino Barack, Luna Maya Bersyukur, Benarkah?
"Keguguran berulang bukanlah merupakan sebuah fenomena yang normal. Kemungkinan terjadinya keguguran ulang dapat meningkat dua kali lipat setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut," jelas Dr. Kanadi.
Ia menambahkan meski hampir 70 persen penyebabnya tidak diketahui, tapi ada beberapa faktor risiko yang jadi sebab keguguran berulang yakni sebagai berikut:
1. Kelainan Genetik
Kelainan kromosom atau genetik mengakibatkan terjadinya gangguan perkembangan janin hingga kematian janin yang memicu terjadinya keguguran berulang, terutama di kehamilan usia dini. Kromosom janin disumbangkan oleh sperma dan sel telur.
"Kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok atau pajanan suhu panas pada buah zakar akibat sering menggunakan pakaian yang ketat. Sementara kualitas sel telur lebih banyak dipengaruhi oleh faktor usia ibu," ungkap Dr. Kanadi.
Baca Juga: CEK FAKTA: Syahrini Menangis karena Keguguran, Luna Maya Layangkan Kata Ini?
2. Kelainan Ibu
Kondisi yang mengakibatkan rahim sulit mempertahankan kehamilan, seperti adanya tumor dinding rahim, atau kelemahan mulut rahim dapat mengakibatkan terjadinya keguguran.
"Gangguan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun pada ibu berpotensi mengganggu proses tubuh ibu untuk memelihara kehamilan, yang berakibat pada keguguran," tutup Dr. Kanadi.