Suara.com - Sidang perceraian perdana Desta dan Natasha Rizki akan digelar pada 29 Mei di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Kabar perceraian pasangan tersebut langsung menghebohkan publik, pasalnya selama ini tak pernah ada gosip miring dalam rumah tangga mereka.
Gugatan cerai tersebut dilakukan sendiri oleh Desta sejak 11 Mei lalu. Dalam gugatannya, mantan drummer Club Eighties itu tidak menuntut harta gono gini maupun hak asuh anak.
Namun bagaimana pun juga, ketiga anak Desta dan Natasha Rizki yang masih di bawah umur pasti akan terkena dampak dari perpisahan orang tuanya. Dikutip dari Family Means, berikut dampak perceraian orang tua terhadap anak-anak:
1. Prestasi Akademik yang Buruk
Baca Juga: Kini Digugat Cerai, Natasha Rizki Ngaku Salah Mau Nikah Muda dengan Desta? 'Dulu Udah Dilarang...'
Perceraian sulit bagi semua anggota keluarga. Untuk anak-anak, mencoba memahami dinamika keluarga yang berubah mungkin membuat mereka teralihkan dan bingung. Gangguan dalam fokus sehari-hari itu dapat berarti salah satunya akan terlihat pada prestasi akademik mereka. Semakin anak-anak terganggu, semakin besar kemungkinan mereka tidak dapat fokus pada pekerjaan sekolahnya.
2. Kehilangan Minat dalam Aktivitas Sosial
Penelitian menunjukkan perceraian juga dapat memengaruhi anak-anak secara sosial. Anak-anak yang keluarganya mengalami perceraian mungkin lebih sulit berhubungan dengan orang lain dan cenderung memiliki kontak sosial yang lebih sedikit. Terkadang anak-anak merasa tidak aman dan bertanya-tanya apakah keluarga mereka menjadi satu-satunya keluarga yang bercerai.
3. Kesulitan Beradaptasi dengan Perubahan
Melalui perceraian, anak-anak dapat terpengaruh karena harus belajar beradaptasi dengan perubahan lebih sering. Dinamika keluarga baru, rumah baru atau situasi hidup, sekolah, teman, dan banyak lagi, semuanya dapat berpengaruh.
4. Sensitif secara emosional
Perceraian dapat membawa beberapa jenis emosi ke depan untuk sebuah keluarga, dan anak-anak yang terlibat tidak berbeda. Perasaan kehilangan, marah, bingung, cemas, dan banyak lainnya, semua bisa datang dari perubahan yang terjadi.
Perceraian dapat membuat anak merasa kewalahan dan sensitif secara emosional. Anak-anak membutuhkan pelampiasan emosi mereka, seperti seseorang untuk diajak bicara maupun seseorang yang mau mendengarkan. Anak-anak mungkin merasakan efek perceraian melalui cara mereka memproses emosi mereka.
5. Marah
Dalam beberapa kasus, di mana anak merasa kewalahan dan tidak tahu bagaimana menanggapi pengaruh yang mereka rasakan selama perceraian, mereka mungkin menjadi marah atau mudah tersinggung. Kemarahan anak mungkin diarahkan pada berbagai penyebab yang dirasakan. Anak-anak yang memproses perceraian dapat menunjukkan kemarahan pada orang tua mereka, diri mereka sendiri, teman-teman mereka, dan orang lain.
Sementara bagi banyak anak kemarahan ini menghilang setelah beberapa minggu, jika terus berlanjut, penting untuk menyadari bahwa ini mungkin merupakan efek perceraian yang berkepanjangan pada anak-anak.
6. Perasaan Bersalah
Anak-anak sering bertanya-tanya mengapa perceraian terjadi dalam keluarganya. Mereka akan mencari alasan, bertanya-tanya apakah orang tua mereka tidak lagi mencintai satu sama lain, atau apakah mereka telah melakukan kesalahan. Perasaan bersalah itu adalah efek perceraian yang sangat umum pada anak-anak, tetapi juga salah satu yang dapat menyebabkan banyak masalah lainnya.
Rasa bersalah meningkatkan tekanan, dapat menyebabkan depresi, stres, dan masalah kesehatan lainnya. Memberikan konteks dan konseling bagi seorang anak untuk memahami peran mereka dalam perceraian dapat membantu mengurangi perasaan bersalah tersebut.