Viral Mencium Hajar Aswad Disebut Bisa Jadi Media Penularan Penyakit HIV/AIDS, Ini Penjelasan Prof Zubairi Djoerban

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 10 Mei 2023 | 13:45 WIB
Viral Mencium Hajar Aswad Disebut Bisa Jadi Media Penularan Penyakit HIV/AIDS, Ini Penjelasan Prof Zubairi Djoerban
Imam Besar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Abdurrahman As-Sudais saat meluncurkan Inisiatif Hajar Aswad Virtual di Arab Saudi pada 13 Desember 2021. [Facebook/Haramain]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mencium Hajar Aswad yang terletak di salah satu sudut Ka'bah merupakan amaliah yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW. Karenanya, bagi umat Muslim, hal tersebut juga disunnahkan bagi kaum pria dan hukumnya mubah untuk wanita.

Namun belakangan, sebuah postingan di Facebook viral soal Hajar Aswad yang disebut bisa menjadi media penularan penyakit berbahaya, salah satunya HIV/AIDS. Postingan tersebut memperlihatkan bagaimana seorang pria mencium Hajar Aswad berkali-kali. 

Warganet itu mengatakan, bagaimana jika pria itu mengidap penyakit menular seperti Covid-19, HIV/AIDS atau bahkan TBC. Ia heran mengapa banyak orang beramai-ramai rela untuk mencium batu hitam tersebut.

"Batu hitam Di Kotak Kubus di Arab sana..telah menjadi tempat penularan penyakit bagi penciumnya. Ente bayangkan jika si gundul jorok ini mengidap TBC..atau Covid..atau HIV," tulis akun Panjixxxxxx.

Baca Juga: Video Viral TikTok dan Twitter Kasir Minimarket Kendari Durasi 2 Menit 27 Detik Bikin Warganet Penasaran

"Terus kamu masih berlomba lomba antri belasan tahun..jual harta benda ..hanya demi bisa mencium batu tempat penularan penyakit ini..???," ucap orang itu juga.

Lantas, benarkah batu yang berasal dari surga ini bisa menjadi media penularan penyakit, khususnya HIV/AIDS? Menjawab hal tersebut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Hematologi-Onkologi (Kanker) Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban menjawab hal tersebut dari sisi sains.

Dalam akun Twitternya, ia menegaskan jika sampai saat ini tidak ada bukti jika mencium Hajar Aswad bisa menyebabkan penularan HIV/AIDS. Pasalnya, penularan penyakit tersebut hanya melalui hubungan seksual, jarum suntik yang digunakan bergantian oleh pengguna narkotika, transfusi darah yang terkontaminasi, dan ibu hamil yang positif ke bayinya.

"Demikian pula dengan berciuman. Tidak menularkan HIV kecuali kalau deep kissing, kalau dua-duanya ada sariawan. Nah itu ada risiko walaupun belum ada bukti cukup kuat," tulisnya seperti dikutip pada Rabu (10/5/2023).

Sehingga, lanjut Profesor Zubairi, tidak benar bahwa menciumi batu yang diciumi orang lain bisa terinfeksi HIV/AIDS. Namun, ia juga mengingatkan, bahwa mencium Hajar Aswad sendiri bukan syarat sahnya haji.

Baca Juga: Video Viral Syakirah Full Terbaru Ramai di Twitter dan TikTok, 8 Fakta Menarik Ini Tak Banyak yang Tahu

"Sekian penjelasan dari saya. Semoga dapat dipahami dengan baik," tutupnya.

Penampakan sesungguhnya batu surga Hajar Aswad pertama kali terungkap dengan teknologi / (Reasahalharmain)
Penampakan sesungguhnya batu surga Hajar Aswad pertama kali terungkap dengan teknologi / (Reasahalharmain)

Hajar Aswad sendiri adalah batu hitam yang terletak di salah satu sudut ka'bah. Dalam sebuah riwayat, batu ini disebut berasal dari surga yang diberikan kepada Ismail AS melalui perantara Jibril.

Pendapat mengenai Hajar Aswad berasal dari surga ini turut diceritakan Ibnu Katsir dalam Qishash al-Anbiya (Kisah Para Nabi). Batu ini diperoleh ketika Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail AS membangun ka'bah.

Dalam perjalanan mencari batu yang diminta sang ayah, Ismail AS bertemu dengan Jibril. Dia (Jibril) memberikan sebuah batu hitam (Hajar Aswad) yang paling bagus. Batu tersebut berasal dari India, tempat yang disebut sebagai lokasi turunnya Nabi Adam AS dari surga.

Awalnya batu yang dibawa Nabi Adam AS itu berwarna putih (ketika turun di India). Kemudian, warnanya berubah menjadi hitam legam karena dosa-dosa manusia. Hal ini dijelaskan dalam riwayat At Tirmidzi.

"Batu hitam turun dari surga dan itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam," (HR Tirmidzi).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI