"Khusus untuk anak yang kekebalan tubuhnya kurang, dan anak yang mengalami peradangan otak itu bisa menyebabkan anak juga merasa lebih nggak bisa mengontrol diri sendiri," papar dr. Deibby.
3. Makanan Modifikasi atau GMO
Makanan GMO (Genetically Modified Organism) yaitu sumber pangan yang sudah dimodifikasi kandungan organisme di dalamnya menggunakan teknik rekayasa genetika. Umumnya seperti ayam yang disuntik agar menghasilkan daging lebih banyak atau susu soya agar kandungan protein nabatinya lebih besar dan sebagainya.
"Jadi kalau makanan yang sudah direkayasa genetika. Jadi seperti soya itu sekitar 90 persen mengalami rekayasa genetika. Jadi itu bisa menyebabkan masalah kalau dikonsumsi pada anak-anak yang pencernaanya lebih sensitif," paparnya.
4. Lebih Baik Nasi Dibanding Gandum
Berdasarkan informasi yang dihimpun dr. Deibby hingga ke pedalaman berbagai negara di dunia seputar autisme, disimpulkan anak autis dilarang makan gandum yang juga memicu peradangan.
"Gandum sama sekali tidak boleh karena bisa menyebabkan radang juga. Jadi roti, mie, pasta, pizza. Kalau mau bikin itu, anaknya suka banget ya ganti, jangan pakai gandum tapi pakai tepung yang lain,"
"Tapi nasi masih aman, kalau orangtua mampu maka belilah nasi organik, kalau tidak kita makan nasi (biasa). Tapi kita jangan terlalu banyak," tutup dr. Deibby.
Baca Juga: Riset: Kenaikan Jumlah Anak Autis di Indonesia Diduga Terkait Paparan BPA