Suara.com - Jumlah penderita asma hingga kini masih tinggi. Data Global Asthma Network menunjukkan, di dunia diperkirakan sekitar 262 juta menderita penyakit asma. Pada 2 Mei 2023 ini diperingati sebagai Hari Asma Sedunia untuk mengajak masyarakat sadar akan kasus penyakit asma yang tinggi serta ketahui gejala, penyebab, dan pencegahannya.
Sementara itu, sekitar 18 juta orang di Indonesia menderita penyakit asma. Sebanyak 9,1 persen terjadi pada anak-anak, 11 persen remaja, dan 6,6 persen orang dewasa. Oleh sebab itu, asma menjadi masalah kesehatan yang cukup kompleks.
Di samping itu, Dokter Spesialis Paru, dr. Arief Bakhtiar, Sp.P(K) mengatakan, ketika seseorang menderita penyakit asma, maka ini tidak akan sembuh. Hal ini karena asma akan terus ada pada dirinya. Oleh karena itu, semua bergantung pada bagaimana cara orang tersebut mengendalikannya.
“Orang yang menderita asma itu tidak dapat sembuh. Namun, dapat dikendalikan gejalanya agar tidak muncul dan bisa hidup normal,” kata dr. Arief dalam Webinar Peringatan Hari Asma Sedunia, Selasa (2/5/2023).
Baca Juga: Lakukan 8 Kiat Ini, Bisa Redakan Gejala Asma
Untuk itu, seseorang perlu mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan dari penyakit asma agar bisa melakukan penanganan dan pencegahan. Berikut terdapat beberapa gejala penyakit asma.
Gejala penyakit asma
- Sesak napas
- Sulit bernapas
- Batuk-batuk
- Batuk di malam hari terus-menerus
- Mengi
- Dada terasa berat
Gejala asma ini juga bervariasi dari waktu ke waktu. Biasanya, gejala muncul pada malam atau dini hari. Gejala muncul juga secara mendadak dan bisa hilang begitu saja. Selain itu gejala akan semakin berat dan sulit jika ada alergen yang memperburuknya.
Alergen asma
Untuk alergen yang membuat asma bisa kambuh juga beragam. Bahkan, setiap orang biasanya memiliki alergen yang berbeda. Beberapa alergen tersebut di antaranya
Baca Juga: Cara Cegah Asma Menurut Dokter Spesialis Paru RSUD Margono Soekarjo Purwokerto
- Alergi pada sesuatu mulai dari serbuk sari, jamur, bulu hewan peliharaan, asap rokok, obat-obatan tertentu, makanan tertentu, dan lain-lain.
- Paparan iritan atau polusi udara.
- Infeksi pernapasan, seperti pilek ataupun flu.
- Kondisi cuaca yang tidak menentu.
- Refluks gastroesofageal.
Pencegahan
Sebab berbagai banyaknya alergen yang membuat asma kambuh, penderita harus bisa melakukan pencegahan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah asma menjadi kambuh di antaranya:
- Menghindari alergen.
- Menjauhi rokok atau vape.
- Selalu sedia obat inhaler sesuai anjuran dokter.
- Olahraga yang teratur dimulai dari yang ringan seperti senam, renang, sepeda, dan jogging.
- Jika gejala kambuh dan tidak kunjung hilang, coba untuk berobat ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.