Jadi yang Pertama di Papua, Kabupaten Sorong Selatan Berhasil Eliminasi Penyakit Malaria

Selasa, 02 Mei 2023 | 14:40 WIB
Jadi yang Pertama di Papua, Kabupaten Sorong Selatan Berhasil Eliminasi Penyakit Malaria
Ilustrasi malaria.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat jadi daerah pertama yang dinyatakan berhasil hilangkan kasus malaria di pulau Papua tahun ini. Diakui oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kalau untuk mengeliminasi penyakit malaria di wilayah paling timur Indonesia itu memang lebih berat.

"Wilayah Indonesia bagian timur agak berat (mengendalikan malaria), tapi ternyata tahun ini, satu kabupaten di Papua Barat bisa mencapai eliminasi," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu aam konferensi pers virtual Hari Malaria, Selasa (2/5/2023).

Kemenkes berharap selama tahun ini akan lebih banyak daerah lain yang juga bisa menghilangkan kasus malaria, terutama kota dan kabupaten di wilayah bagian timur. Sebab, data Kemenkes tercatat bahwa sebanyak 89 persen kasus malaria di Indonesia ditemukan di wilayah timur.

"Papua Barat, Maluku, dan juga NTT, sebanyak 89 persen kasus malaria ada di wilayah itu. Memang untuk daerah lain di Jawa, Sumatera rata-rata sudah eliminasi (malaria), angka parasit indeksnya di bawah 1. Jadi kita akan mengejar terus eliminasi untuk di tingkat kabupaten kota lainnya," ujarnya.

Baca Juga: May Day! Aksi Mahasiswa Papua di Bali Mentok di Lengan Kepolisian: Papua Merdeka

Kemenkes melaporkan bahwa sebanyak 372, dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia, telah berhasil mengendalikan wabah malaria atau setara dengan capaian eliminasi sebesar 72 persen.

"Kami bangga, saat ini sudah ada lima provinsi yang mencapai eliminasi malaria. Sesudah eliminasi provinsi, kami kejar eliminasi regional dan nasional," tambah Maxi.

Pemerintah menargetkan, pada 2024 jumlah kabupaten/kota yang berhasil mengeliminasi wabah malaria makin meningkat jadi 90 persen.

Pada acara yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sorong Selatan Dance Nauw mengatakan bahwa daerahnya telah mengalami endemis malaria sejak 2009 hingga 2022. Selama itu, laju kasus memuncak pada 2012 hingga 2013 di mana jumlah orang alami sakit malaria mencapai 8 ribu lebih. Laju rata-rata kasus per tahun berkisar 3.000 hingga 4.000 lebih kasus.

"Mayoritas adalah kasus dari luar wilayah Kabupaten Sorong Selatan," kata Dance.

Baca Juga: Sejumlah Ormas Siap Hadang Demo Aliansi Mahasiswa Papua di Konsulat Amerika Bali

Upaya yang dilakukan pemerintah setempat untuk mengeliminasi malaria dimulai dengan distribusi kelambu massal sebanyak 87.480 buah pada 2009 hingga 2014.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI