Suara.com - Nunung Srimulat tampil berbeda dari biasanya setelah melakukan kemoterapi. Ia tampil penuh percaya diri dengan kepala plontosnya saat bersilaturahmi ke rumah Andre Taulany.
Proses penyembuhannya berangsur membaik. Namun Nunung mengaku, lebih terasa sakit saat kemoterapi daripada penyakit kanker yang bersarang di tubuhnya.
“Udah ngelewatin yang namanya kemo-kemo itu, sakitnya itu yang dikemo daripada cancer-nya,” ujarnya di kanal YouTube TAULANY TV, dikutip pada Rabu (26/4/2023).
Namun setidaknya Nunung sudah mampu menghadapinya dan siap menjalani kemoterapi yang masih harus ia lakukan ke depannya. Nunung mengatakan kalau ia sudah menjalani 2 kali kemoterapi, dari 6 kemoterapi yang sudah dijadwalkan.
Baca Juga: Ini Gejala yang Dirasakan Nunung Ketika Pertama Kali Tahu Kena Kanker Payudara
Salah satu dampak dari kemoterapi tersebut adalah kerontokkan rambut yang luar biasa. Sehingga Nunung pun memilih untuk memangkas rambut panjangnya tersebut.
Pasalnya, efek kemoterapi menyerang keseluruhan sistem tubuh termasuk bagian yang sehat guna ‘menidurkan’ sel kankernya. Satu kali kemoterapi pun membutuhkan waktu sampai 8 jam.
Bukan hal yang mudah bagi Nunung untuk menjalani kemoterapi apalagi sampai berujung harus memangkas habis rambut indahnya.
“Nangis, rambutku kan segini (sepinggang). Orang yang motong aja nangis, kan dia yang megang rambutku terus,” ungkap Nunung pada Andre rekan bincangnya saat itu.
Awalnya, orang salon sempat menyisakan sedikit rambut agar Nunung tidak tampil plontos. Tetapi, hal tersebut justru memicu rasa gatal yang berlebih akibat kerontokkan yang terus terjadi. Sehingga opsi memangkas habis rambutnya pun harus dilakukan.
Baca Juga: Alhamdulillah, Baru Kemo 2 Kali, Kanker Payudara Nunung Langsung Mengecil
Meski begitu, Nunung tetap percaya diri dengan penampilan barunya. Baginya, hal tersebut bisa membantunya agar terhindar dari perasaan stres yang dapat ‘membangunkan’ sel kankernya.
Penyebab Kerontokkan pada Pasien Kanker
Menurut dr. Chrisan Bimo di kanal YouTube pribadinya yang diunggah pada Maret 2022, penyebab kerontokan yang dialami pasien kanker setelah kemoterapi karena efek obat-obatan kemoterapi yang digunakan.
“Obat kemoterapi bekerja untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan dari sel yang sifatnya itu membelah dengan sangat cepat. Sehingga sel kemoterapi ini tidak bisa membedakan sel normal dan sel kanker,” katanya.
Salah satu pertumbuhan sel yang cepat di dalam tubuh adalah folikel rambut. Alhasil, sel kemoterapi tersebut memicu pertumbuhan pada folikel rambut menjadi terlambat bahkan membunuh sel tersebut.
Oleh karenanya pasien yang menjalani kemoterapi akan mengalami kerontokkan rambut sampai kebotakan.
“Maka sel folikel rambut akan ikut terkena efek dari pengobatan kemoterapi. Sehingga menyebabkan kerontokkan rambut pada sebagian besar pasien-pasien yang menjalani kemoterapi.”
Shilvia Restu Dwicahyani