Pada dasarnya, setiap gen anak memang akan mendapat gen berpasangan. Satu gen dari ibu dan satu gen dari ayah. Maka jika gen orang tua Anda abnormal, risiko masalah kesehatan akibat gen resesif akan meningkat.
Contohnya, jika seorang anak terlahir dari orang tua yang dua-duanya membawa gen resesif, artinya mereka memiliki peluang 1 dari 4 untuk memiliki gen abnormal.
Beberapa wujud penyakit resesif autosomal adalah fibrosis hari, fibrosis kistik, sel sabit, dan thalasemia.
3. Gangguan mental
Risiko menikah dengan se[upu secara medis selanjutnya adalah adanya gangguan bipolar yang diwariskan pada anak-anak.
Gangguan bipolar sendiri terjadi karena adanya masalah pada otak sehingga mempengaruhi kinerja pengaturan suasana hati. Pada beberapa kondisi, bipola bahkan menimbulkan tindak kekerasan.
Selain bipolar, pernikahan sedarah juga meningkatkan risiko gangguan mental lainnya seperti depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan mood.
4. Penyakit menular
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pernikahan sedarah seperti dengan sepupu memiliki risiko lebih besar mengalami penyakit menular, terlebih pada calon anak.
Baca Juga: Bolehkah Menikah dengan Sepupu Menurut Islam? Begini Penjelasannya
Oleh karena itu, penting untuk kembali memikirkan saat akan menikah dengan sepupu. Mengingat beberapa penyakit menular seperti TBC bisa mengancam kesehatan.