Berencana Mudik Pakai Pesawat? Begini Cara Jaga Kesehatan Anak Selama Penerbangan Jarak Jauh

Minggu, 16 April 2023 | 10:00 WIB
Berencana Mudik Pakai Pesawat? Begini Cara Jaga Kesehatan Anak Selama Penerbangan Jarak Jauh
Ilustrasi Mudik Bareng Si Kecil (Unsplash/Paul Hanaoka)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesawat menjadi salah satu moda transportasi pilihan ketika mudik lebaran, terutama bila kampung halaman memang berbeda pulau. Bagi orang dewasa, naik pesawat selama beberapa jam mungkin tidak terlalu bermasalah. 

Tetapi, orang tua yang akan mudik dengan membawa bayi maupun balita sebaiknya lakukan persiapan khusus. 

Ketua Unit Kerja Koordinasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Ririe Fachrina, Sp.A(K)., mengatakan bahwa perjalanan udara dengan jarak jauh selama berjam-jam bisa jadi membuat anak-anak tidak nyaman. 

"Ketinggian akan mempengaruhi kadar oksigen dalam tubuh. Jadi kalau anak dan bayi tidak fit, tidak dalam kondisi prima, kita harus waspada," kata dokter Ririe dalam konferensi pers IDAI beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Catat, 3 Tips Penting jika Mudik Idul Fitri dengan Kendaraan Pribadi

Ilustrasi kabin. (Pixabay/StockSnap)
Ilustrasi kabin. (Pixabay/StockSnap)

Pengaruh ketinggian terhadap oksigen dalam tubuh itu akan berdampak buruk terhadap kesehatan anak. Salah satunya, kata dokter Ririe, kondisi hipoksia atau kekurangan oksigen.

Bila sejak berangkat kondisi kesehatan anak sudah sehat dan prima, maka risiko hipoksia bisa tidak terjadi. Tetapi, dokter Ririe tetap menganjurkan orang tua agar lakukan antisipasi.

"Tapi bila anak sudah tidak kurang sehat, batuk pilek yang sudah agak berat, hidung yang mampet sehingga sudah kesulitan untuk menghirup oksigen, kemudian dibawa dengan perjalanan jauh mungkin 4-6 jam, apalagi berbelas jam, itu kita harus waspada terhadap kejadian hipoksia," jelasnya.

Gejala kekurangan oksigen itu bisa menyebabkan anak kesulitan bernafas, mulai pusing, kurang sadar, hingga terparah menyebabkan kejang. 

Dokter Ririe menjelaskan bahwa tekanan udara di dalam pesawat memang lebih rendah sampai 21 persen dibandingkan di permukaan. Sehingga, secara otimatis, kadar oksigen dalam tubuh pasti akan berkurang hingga menjadi 93-94 persen. Angka itu bisa lebih turun bila kondisi seseorang sejak awal sudah tidak sehat.

Baca Juga: Hadapi Mudik Lebaran 2023, Kepolisian Sudah Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Tol Jakarta Cikampek, Berikut Informasinya!

Oleh sebab itu, dokter Ririe mengingatkan kepada para orang tua agar pergi mudik dengan pesawat saat kondisi anak benar-benar sehat. Selain itu, selama perjalanan juga pastikan anak cukup minum dan tidak telat makan. 

"Karena pada saat sedang di ketinggian itu bisa menyebabkan perbedaan tekanan di dalam dan di luar tubuh. Akibatnya akan menyebabkan adanya mekanisme usaha tubuh untuk menyamakan tekanan. Sehingga bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di saluran cerna, jadi merasa kembung. Apabila ketinggian cepat mendadak bisa muntah," jelasnya.
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI