Pakar Sebut Minum Air dari Galon Guna Ulang Tak Sebabkan Autisme, Begini Penjelasannya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 14 April 2023 | 13:10 WIB
Pakar Sebut Minum Air dari Galon Guna Ulang Tak Sebabkan Autisme, Begini Penjelasannya
Ilustrasi Air Mineral. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan sempat muncul klaim yang mengatakan bahwa mengonsumsi air dari galon berbahan polikarbonat atau galon guna ulang autisme. Klaim tersebut sempat membuat masyarakat kebingungan dan khawatir. 

Lantas, benarkah klaim tersebut? Dalam keterangannya, pakar pendidikan autisme, Dr Imaculata Umiyati MSi mengatakan bahwa penyebab anak menjadi autis masih multifaktor dan membantah berita yang menguatkan autisme dengan konsumsi air galon polikarbonat.

Menurutnya, selama AMDK sudah mendapatkan izin sudah pasti aman kalau tempat atau wadahnya aman dan minuman tidak mengandung gula atau warna.

Ilustrasi anak autisme. (Shutterstock)
Ilustrasi anak autisme. (Shutterstock)

“Waktu itu kita bicara tentang wadah yang berasal dari plastik, bukan isinya yang ada di dalam wadah tersebut. Penyebab autisme masih multi faktor,” kata Umiyati baru-baru ini. 

Baca Juga: Pengidap Autisme 6 Kali Lebih Berisiko Melakukan Bunuh Diri, Ketahui Faktor-faktornya yang Sering Diabaikan!

Dokter spesialis anak dan Konsultan Tumbuh Kembang Anak, dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH menegaskan bahwa tidak pernah ada anak menjadi autis karena mengkonsumsi air galon guna ulang.

dr. Bernie menambahkan, penyebab pastinya anak autis ini masih belum diketahui hingga kini. Yang baru diketahui adalah anak autis itu ada hubungannya dengan genetik tertentu seperti adanya autism pada kelainan Fragile X syndrome.

“Ada yang mengatakan autis itu hasil kombinasi genetik dan lingkungan. Tapi penyebab pasti sampai saat ini belum jelas. Yang pasti, yang mengatakan autis itu karena ibunya waktu hamil terlalu banyak meminum air galon guna ulang itu jelas salah. Tidak ada hubungannya itu,” tambahnya.

Pemerhati autisme, Dr. dr. Y Handojo MPH, dalam bukunya yang berjudul "Autisme: pada anak", mengatakan, ada beberapa faktor diperkirakan yang menjadi penyebab terjadinya autism. Di antaranya adalah materi genetik yang dimiliki orang tua, adanya infeksi (toksoplasmosis, rubella, candida), keracunan logam berat, zat aditif (MSG, pengawet, pewarna), maupun obat-obatan lainnya.

Para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan autis. Namun, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), autisme disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Baca Juga: Seniman dengan Gangguan Spektrum Autisme Hias Kendaraan Logistik Lazada

Penelitian terbaru mengonfirmasi beberapa kelainan genetik yang dapat memengaruhi seseorang terhadap autisme. Beberapa gen telah terlibat. Autisme sering kali dikaitkan dengan keterlibatan beberapa gen yang diturunkan. Autisme juga bisa menurun dalam keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI