Sejumlah RS Cemas Pasokan Air Galon Langka Saat Lebaran, Bisa Berdampak ke Kesehatan Pasien?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 12 April 2023 | 07:55 WIB
Sejumlah RS Cemas Pasokan Air Galon Langka Saat Lebaran, Bisa Berdampak ke Kesehatan Pasien?
Ilustrasi galon. (Elements Envanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah rumah sakit mulai cemas akan mengalami kelangkaan pasokan air galon saat musim lebaran. Seperti diketahui, pemerintah akan membatasi truk pengangkut air kemasan galon.

Pembatasan ini dilakukan Kemenhub di tengah himbauan presiden untuk memperbaiki manajemen mudik yang seharusnya tidak mengganggu pasokan bahan makanan minuman termasuk air kemasan.

Rumah sakit khawatir akan menimbulkan gangguan pasokan air minum sangat membahayakan kesehatan pasien serta kondisi sanitasi dan higienis layanan rumah sakit.

“Setiap hari kami menghabiskan 300 galon air kemasan untuk kebutuhan layanan rumah sakit. Bagaimana jika nanti tidak ada pasokan? bisa kacau layanan kami dan membahayakan kesehatan pasien,” kata Kepala Purchasing Rumah Sakit Tugu Ibu Depok, Yani dalam keterangan tertulisnya baru-baru ini. 

Baca Juga: Belum Ditemukan Sejak Disandera Februari Lalu, Pencarian Pilot Susi Air di Papua Diperluas

Ilustrasi air minum dalam kemasan. (Pexels)
Ilustrasi air minum dalam kemasan. (Pexels)



Dia mengatakan air galon ini digunakan untuk air minum para pasien dan para pegawai rumah sakit, dan juga untuk memasak makanan para pasien. Karenanya, dia berharap suplai air dari agen tidak terhambat pada saat lebaran nanti yang dikarenakan adanya pelarangan dari transportasi yang mengangkut air galon ini.

“Saya berharap tidak terjadi kelangkaan air galon ini pada saat lebaran nanti ya. Sebab kalau sampai terjadi kelangkaan bagaimana dengan nasib para pasien kami nantinya,” ucapnya.

Sementara, di Rumah Sakit Sentra Medika Depok, air galon ini dibutuhkan untuk pasien-pasien yang dirawat di ruang VIP. Menurut Agung dari staf logistik Rumah Sakit Sentra Medika, pasien-pasien di ruang VIP tidak mau kalau air galon itu tidak ada brand-nya. “Sedang untuk pasien lainnya, kami menyuling sendiri dari air sumur,” katanya.

Praktisi Kesehatan dr. Hartati B Bangsa mengatakan saat ini air minum itu sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Hal itu disebabkan sekitar 70 persen kebutuhan air dalam tubuh itu digunakan untuk menunjang metabolisme tubuh.

“Konsumsi air yang cukup itu untuk membantu efektifitas metabolisme kita bekerja dengan baik. Jadi, sudah menjadi bahan utamalah bagi tubuh kita sehingga tidak bisa disepelekan keberadaannya,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Pakar Pangan dan Gizi dari Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ASAGI), Nazhif Gifari. Menurutnya, orang yang kekurangan minum bisa menyebabkan terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh.

"Orang yang kekurangan air dalam tubuhnya biasanya akan lemas dan bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti gangguan ginjal dan saluran pencernaan,” katanya.

Jadi, menurutnya, pendistribusian terhadap air minum itu tidak boleh dilarang dalam kondisi apapun karena merupakan nutrisi penting dalam tubuh. Dia menjelaskan bahwa tubuh manusia itu 70 persennya adalah air. “Bayangkan kalau kita kekurangan cairan karena kurang minum, itu akan beresiko bagi kesehatan,” ucapnya.

Baca Juga: Apakah Kena Percikan Air di Jalan Membuat Pakaian Jadi Najis? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI