Suara.com - Buka puasa merupakan waktu yang paling ditunggu oleh umat muslim setelah seharian berpuasa menahan dahaga dan lapar. Tapi ada gak sih risiko masalah kesehatan yang muncul karena kalap makan saat buka puasa?
Momen berbuka menjadi waktu terbaik untuk mengisi kembali tubuh yang mengalami pengurangan mineral dan energi. Tak heran jika ada orang yang sampai kalap makan yang ada di hadapannya, dengan alasan ‘mengisi perut’.
Sejatinya puasa sama halnya dengan hari-hari biasa, hanya saja waktu makannya yang berubah. Biasa sarapan pukul 8 pagi, digeser menjadi pukul 3 atau 4 pagi. Makan siang bisa pukul 12 siang bergeser menjadi pukul 6 sore.
Maka dari itu, puasa seharusnya tidak turut serta mengubah porsi makan yang akan dikonsumsi. Pasalnya, terlalu banyak makan saat buka puasa bisa memicu bahaya untuk kesehatan.
Baca Juga: Resep Bola-bola Ayam Lada Hitam, Hidangan Penambah Nafsu Makan saat Buka Puasa
Melansir dari berbagai sumber pada (5/4/2023), berikut ini 5 bahaya mengintai gegara kalap saat buka puasa.
1. GERD
Menurut laman Sehatq, kalap saat buka puasa bisa memberikan tekanan pada diafragma dan memicu makanan naik kembali ke kerongkongan sebagai gejala dari gerd.
2. Berat Badan Naik
Lantaran tidak mengontrol jumlah asupan kalori saat buka puasa bisa berpotensi pada berat badan naik. Alih-alih ingin menurunkan berat badan karena seharian tidak makan, jika kalap saat berbuka itu sama saja bohong.
Baca Juga: 2 Doa Buka Puasa Ramadan Latin Lengkap dengan Artinya
3. Gangguan Pencernaan
Sementara dari Halodoc, kalap saat berbuka puasa bisa berisiko gangguan pencernaan karena sistem pencernaan yang kosong seharian menjadi kaget. Alhasil lambung menjadi meregang dan perut pun kembung.
4. Mual dan Muntah
Mengonsumsi makanan secara berlebihan saat berbuka dapat menyebabkan lambung meregang yang pada akhirnya memicu mual sampai muntah.
5. Lemas dan Mengantuk
Niat hati ingin mengisi kembali energi setelah seharian berpuasa, balas dendam saat berbuka dengan kalap pada makanan justru bisa mendatangkan sebaliknya. Tubuh menjadi lemas dan mudah mengantuk. Alhasil bisa mengganggu aktivitas lainnya. (Shilvia Restu Dwicahyani)