Jumlah Persalinan Sesar Meningkat, Padahal Bisa Berbahaya Bagi Bayi Lho

Rabu, 05 April 2023 | 19:30 WIB
Jumlah Persalinan Sesar Meningkat, Padahal Bisa Berbahaya Bagi Bayi Lho
ilustrasi melahirkan (pexels.com/@jonathanborba)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah persalinan sesar terus meningkat secara global. Data menunjukkan, jumlahnya lebih dari 1 dari 5 atau 21 persen dari semua kelahiran.

Jumlah itu diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa waktu ke depan. Kondisi itu juga terjadi di Indonesia dengan tingkat persalinan sesar naik 2x lipat dalam 5 tahun.

Data Riskesdas 2018, tercatat persalinan sesar di Indonesia sebesar 17,6 persen, naik dari 8,2 persen dari 2013. Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K)., menjelaskan bahwa persalinan sesar berisiko menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi. 

Ilustrasi melahirkan bayi (Freepik/rawpixel.com)
Ilustrasi melahirkan bayi (Freepik/rawpixel.com)

Yakni, ketidakseimbangan mikrobiota dalam usus. Di mana jumlah bakteri baik lebih sedikit dan bakteri merugikan lebih banyak sehingga mengakibatkan disbiosis usus dan gangguan sistem imun.

Baca Juga: Tak Umbar Tanggal, Marshel Widianto Disentil Usia Pernikahan: Takut Dihitung Mundur Netizen?

"Terdapat ketidakseimbangan bakteri di usus anak kelahiran sesar dengan komposisi bakteri berbahaya lebih tinggi, sedangkan bakteri baik lebih sedikit daripada anak kelahiran normal atau pervaginam," jelas dokter Ariani dalam konferensi virtual bersama Danone Indonesia, Rabu (5/4/2021).

Mikrobiota saluran cerna berperan dalam perkembangan dan pematangan sistem imunitas di awal kehidupan. 

Komposisi mikrobiota yang seimbang diperlukan untuk pengembangan toleransi kekebalan, lanjut dokter Ariani. Bayi yang mengalami ketidakseimbangan mikrobiota saluran cerna atau disbiosis usus perlu mendapatkan penanganan yang tepat karena merupakan titik kritis yang menyebabkan masalah kesehatan lain pada anak, terutama pada imunitas, alergi, serta pertumbuhan dan perkembangan anak.

Disbiosis usus pada anak yang lahir secara sesar bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan di masa depan terutama pada imunitas dan tumbuh kembangnya.

 “Pemberian ASI eksklusif menjadi cara terbaik untuk menyeimbangkan profil mikrobiota. Tentunya sudah banyak yang tahu bahwa ASI mengandung semua yang dibutuhkan anak, termasuk zat gizi makro (karbohidrat, lemak, protein) maupun zat gizi mikro (vitamin, mineral). Namun, mungkin masih banyak yang belum mengetahui bahwa ASI juga mengandung sinbiotik," ungkapnya.

Baca Juga: Sosok Ini Selain Terawang Juga Bongkar Alasan Nissa Asyifa Baru Buka Suara Hingga Nama Alshad Ahmad Terseret

Sinbiotik merupakan sinergi prebiotik dan probiotik yang membentuk sistem imun yang baik dengan mendukung interaksi antara sistem imun dengan bakteri saluran cerna.

Sayangnya, diakui dokter Ariani, belakangan ini memang proses persalinan sesar memang makin meningkat.

"Kalau pengalaman saya, lebih banyak orang tua yang mendesak tidak mau sakit, jadi (operasi sesar) atas permintaan pasien," kata dokter Ariani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI