Salah satu manfaat lemak adalah memberikan energi dan jenis lemak yang kita butuhkan adalah lemak baik (unsaturated fat) seperti yang terkandung dalam alpukat dan kacang.
Hanya untuk mengonsumsi alpukat, jangan ditambahkan kental manis yang kandungan gulanya tinggi. Begitupun kacang, jangan yang digoreng karena semua jenis minyak goreng termasuk lemak jahat (saturated fat), kecuali virgin oil.

Batasi pula konsumsi gula per hari karena gula dapat menimbulkan adiksi. Saat kita mengonsumsi gula, lidah akan mengirim sinyal ke otak untuk melepaskan dopamin yang membuat kita merasa nyaman dan ingin mengulanginya lagi.
Adiksi ini membuat kita terus mengonsumsi gula sehingga melebihi kebutuhan gula harian sebesar 5—9 sendok teh. Konsumsi gula berlebihan akan menyebabkan gula darah meningkat.
Tubuh tidak hanya harus sehat, tetapi juga harus bugar. Karyawan yang bugar akan mampu melaksanakan tugasnya dengan optimal dalam jangka waktu lama karena memiliki stamina yang kuat. Kebugaran tubuh diperoleh dengan berolahraga.
Dokter Ega merekomendasikan latihan untuk meningkatkan fleksibilitas (kelenturan) dan kekuatan otot serta latihan aerobik.
“Latihan fleksibilitas dilakukan 10—20 detik untuk setiap gerakan, 2—3 hari per minggu. Latihan kekuatan otot dilakukan 45 menit per hari, 2—3 hari per minggu. Latihan aerobik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah dilakukan 30 menit per hari, 3—5 hari per minggu.”
Jangan lagi menganggap tidur sebagai kegiatan yang tidak produktif. Seperti pola makan dan olahraga, tidur pun sangat bermanfaat bagi kesehatan apabila dilakukan dalam porsi yang benar.
Setiap kelompok umur, dari lahir hingga lanjut usia membutuhkan waktu tidur yang berbeda. Usia 0—3 bulan (14—17 jam), 4—11 bulan (12—15 jam), 3—5 tahun (10—13 jam), 6—13 tahun (9—11 jam), 14—18 tahun (8—10 jam), 25—45 tahun (7—9 jam), 45—65 tahun (7—9 jam), 70—90 (7—9 jam).
Baca Juga: Cara Menghindari Resiko Dehidrasi Kulit di Bulan Ramadhan, Ini 5 Tipsnya Ala dr. Saddam Ismail
"Kita juga harus sampai pada tahap tidur nyenyak (very deep sleep) yang ditandai dengan kerja jantung dan pernapasan melambat serta otot lebih rileks. Pada tahap ini otak memproduksi gelombang Delta yang memicu tubuh untuk memperbaiki dirinya," pungkas dia.