Bisa Bantu Kualitas Hidup Penderita Obesitas, Ini Beda Endoskopi Bariatrik dari Bedah Bariatrik

Dinda Rachmawati Suara.Com
Jum'at, 31 Maret 2023 | 18:05 WIB
Bisa Bantu Kualitas Hidup Penderita Obesitas, Ini Beda Endoskopi Bariatrik dari Bedah Bariatrik
Operasi bariatrik mengubah lambung untuk pasien obesitas ekstrem. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usai bedah bariatrik, tindakan medis endoskopi batriatik disebut bisa meningkatkan kualitas hidup para pasien obesitas dan fatty liver (kondisi saat penderita obesitas mengalami penumpukan lemak pada organ liver yang bisa sangat berbahaya) ke dalam kondisi yang lebih sehat, produktif, dan seimbang.

Hal ini disampaikan dr. Cosmas Rinaldi A. Lesmana, Ph.D., Sp.PD. Berbeda dengan prosedur bedah bariatrik, yang melakukan proses pembedahan dan memotong sebagian organ lambung untuk mengurangi kapasitasnya, endoskopi batriatrik pasien obesitas dengan fatty liver akan menjalani tindakan medis yang lebih bersahabat, aman, dan minim risiko karena tanpa proses pembedahan atau operasi.

"Memang, setelah bedah bariatrik, kemampuan lambung dalam menampung jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh akan jadi lebih terbatas sehingga yang akan membantu pasien dalam menurunkan berat badan secara signifikan ke depannya. Akan tetapi, prosedur bedah tersebut memiliki risiko komplikasi yang cukup tinggi," jelas dr. Rinaldi yang telah bersertifikasi internasional untuk menangani tindakan medis endoskopi bariatrik bagi pasien obesitas dan fatty liver. 

Sementara menurut dr. Rinaldi, pasien obesitas dengan fatty liver akan menjalani tindakan medis yang lebih bersahabat, aman, dan minim risiko karena tanpa proses pembedahan atau operasi.

Baca Juga: Resep Sahur, Minuman Penumpas Sakit Lambung Ala Dr Zaidul Akbar

Tindakan endoskopi bariatrik ini kata dia bisa dilaksanakan cukup di ruang endoskopi saja. Lebih lanjut dr. Rinaldi menjelaskan jika ini akan sangat membantu dalam menangani fatty liver yang 80 persennya diakibatkan oleh obesitas.

Selain itu, endoskopi bariatrik juga tak hanya bisa mengusahakan penurunan berat badan dengan cukup signifikan, tetapi juga bisa membantu penyembuhan progresivitas penyakit hati kronik. 

Bagaimana Proses Endoskopi Bariatrik?

dr. Cosmas Rinaldi A. Lesmana Ph.D., Sp.PD yang Tangani Endoskopi Bariatrik (Dok.Istimewa)
dr. Cosmas Rinaldi A. Lesmana Ph.D., Sp.PD yang Tangani Endoskopi Bariatrik (Dok.Istimewa)

Endoskopi Bariatrik merupakan tindakan non bedah, yang dilakukan menggunakan alat khusus yang disebut endoskop, yaitu alat berbentuk selang yang dilengkapi dengan senter dan kamera di bagian ujungnya.

"Endoskopi batriatik menggunakan kamera yang dimasukkan melalui mulut hingga ke organ lambung untuk menangkap gambar di dalam tubuh.

Baca Juga: Simak 5 Tips yang Aman Bagi Penderita Asam Lambung agar Puasa Tetap Lancar!

Tangkapan gambar tersebut akan ditampilkan pada layar monitor sehingga dokter dapat mengamati organ dalam atau jaringan secara detail," jelas dia.

Setelah dipastikan kondisi lambung sehat, maka dokter dapat meneruskan proses endoskopi batriatik, yakni penciutan lambung dengan cara endoskopi di mana tidak menyisakan luka sayatan karena tindakan dilakukan melalui mulut (seperti pemeriksaan endoskopi).

Dalam endoskopi bariatrik, dikenal dua metode yaitu Endoscopic Sleeve Gastroplasty (ESG), sebuah prosedur yang merupakan endoskopi minimal invasif dengan tujuan mengecilkan ukuran lambung sehingga volumenya pun dapat berkurang. 

Metode lainnya adalah Intragastric Balloon, sebuah prosedur endoskopi bariatrik yang dilakukan dengan cara menempatkan balon yang akan diisi dengan cairan saline di dalam organ lambung. 

Balon ini bertujuan untuk mengisi rongga lambung sehingga volume rongga kosong pada lambung akan berkurang. Keberadaan balon pada lambung dapat membuat pasien tidak dapat mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak dan merasa cepat kenyang setelah makan.

Setelah tindakan, penderita obesitas dapat menyesuaikan dan mengatur kembali pola makan serta efisiensi kapasitas lambung dengan lebih baik dan seimbang, sehingga terjadi penurunan berat badan yang signifikan, dan akhirnya menghindari risiko mengalami penyakit-penyakit tersebut di atas.

Layanan endoskopi bariatrik kini dapat ditempuh di Siloam Hospitals Semanggi. Untuk ke depannya, dr. Rinaldi akan terus berfokus dalam inovasi dan pengembangan prosedur yang dapat meminimalkan tata laksana dan risikonya. 

Hal ini tak lain agar pasien dapat merasa lebih nyaman dan aman saat menjalani proses tindakan dan penyembuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI