Gawat! 700 Ribu Kasus TBC Ditemukan Di Indonesia Selama 2022

Jum'at, 31 Maret 2023 | 10:58 WIB
Gawat! 700 Ribu Kasus TBC Ditemukan Di Indonesia Selama 2022
Tenaga kesehatan melakukan skrining tuberkulosis terhadap warga di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis (9/2/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia berhasil memecahkan rekor deteksi tuberkulosis (TB) terbanyak di 2022 dengan 700 ribu kasus. Hal ini membuat Indonesia jadi negara ke-2 dunia dengan kasus TB terbanyak setelah India.

Penemuan kasus ini jadi yang terbanyak, setelah TB ditetapkan jadi program prioritas nasional. Padahal tingkat kematian mencapai 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian setiap jamnya.

Berdasarkan Global TUberculosis Report 2022 yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Indonesia jadi negara kedua terbanyak, karena TB diidap usia produktif usia 45 sampai 54 tahun.

“Pendeteksian adalah langkah awal untuk bisa mengobati pasien dengan TBC, sehingga tahun 2022 dilakukan deteksi TBC besar-besaran,” ujar Jubir Kemenkes dr. Mohammad Syahril melalui keterangan yang diterima suara.com, Kamis (31/3/2023).

Baca Juga: Komisi XI Minta Kemenkes Cari Strategi Penanganan TBC, HIV dan Diabetes Pada Anak

TB adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Kondisi ini, kadang disebut juga dengan TB paru.

Ilustrasi infeksi bakteri tuberkulosis. [Shuttertsock]
Ilustrasi infeksi bakteri tuberkulosis. [Shuttertsock]

Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru-paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas.

TB juga salah satu penyakit infeksi menular yang penyebarannya melalui percikan air liur saat berbicara, batuk, atau bersin. Penularan penyakit ini sering kali pada kondisi imun yang rendah.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh jajaran kesehatan untuk memprioritaskan pencarian para penderita TBC, sehingga 90% dari jumlah itu dapat terdeteksi di tahun 2024.

“Kemenkes menargetkan pencapaian deteksi TBC sebesar 90% pada 2024. Upaya skrining besar-besaran sudah dimulai sejak 2022,” ucap dr. Syahril.

Baca Juga: Skrining TBC Gratis Bagi Warga di Gor Otista

Dikatakan syahril, Kemenkes sudah membuat protokol yang baru, kerja sama dengan berbagai asosiasi dan organisasi profesi. Termasuk juga mendorong dana Global Fund yang disalurkan ke provinsi, kabupaten dan kota agar terealisasi lebih cepat.

"Angka keberhasilan pengobatan TB sensitif obat di Indonesia pada tahun 2022 sebanyak 85%. Sementara angka keberhasilan pengobatan TBC resisten obat di Indonesia tahun 2022 secara umum keberhasilannya 55%," tutup dr. Syahril.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI