Suara.com - Teh termasuk minuman favorit banyak orang saat berbuka puasa. Terlebih bila rasanya manis dan ditambah dengan es batu, segerannya bisa langsung melepas dahaga selama berpuasa belasan jam.
Selain menyegarkan, teh juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, lho. Hal itu dijelaskan oleh ahli farmasi Universitas Gadjah Mada prof. Zullies Ikawati.
"Teh mengandung polifenol yang bersifat sebagai antioksidan yang bisa menjaga kesehatan. Teh juga bisa bikin segar karena dia mengandung kafein," kata prof Zullies dikutip dari videonya di Instagram pribadinya, Selasa (28/3/2023).
Meski begitu, ternyata mengonsumsi teh juga ada anjuran kesehatannya. Prof Zullies menyampaikan bahwa tidak dianjurkan minum air teh sesaat setelah makan besar. Sebab bisa mengganggu penyerapan nutrisi.
Baca Juga: Departemen TPB Unand - PT. Mitra Kerinci Gaungkan Sehat Bersama Teh Hijau
"Jadi hindari minum teh setelah makan. Karena teh mengandung polifenol dan tanin yang bisa menghambat penyerapan nutrisi, terutama zat besi dan protein," jelasnya.
Bila ingin minum teh, prof Zullies menyarankan untuk mengonsumsi itu setelah memberi jeda pasca makan. Setidaknya satu sampai jam kemudian.
"Karena itu jika ingin mendapatkan manfaat dari nutrisi sebaiknya beri jeda antara makan dan minum teh. Setelah makan sebaiknya minum air putih dulu. Setelah itu baru boleh satu atau dua jam setelah itu boleh minum teh sesuai dengan kesukaan kita," sarannya.
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan RI juga dijelaskan bahwa penyerapan zat besi sangat dipengaruhi oleh kombinasi makanan yang diserap pada waktu konsumsi makanan tertentu, terutama teh.
Senyawa tanin dari teh yang berlebihan dalam darah akan mengganggu penyerapan zat besi. Tubuh kekurangan zat besi maka pembentukan tanin yang terdapat dalam teh dapat menurunkan absorbsi atau penyeran zat besi sampai dengan 80 persen.
Baca Juga: 4 Sarapan Sehat dr.Zaidul Akbar yang Patut Dicoba Biar Makan Waktu Pagi Jauh dari Pikiran Gemuk
Minum teh satu jam sesudah makan dapat menurunkan absorbsi hingga 85 persen butir darah merah (hemoglobin) berkurang sehingga mengakibatkan anemia. Dengan kata lain bahwa mengonsumsi teh memang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin dalam darah, sehingga dapat membuat seorang menjadi anemia jika konsumsi teh berlebihan atau tidak diimbangi dengan makanan yang kaya akan zat besi.