Suara.com - Meski bisa ikut berpuasa Ramadhan, pasien diabetes harus tetap rutin mengontrol kadar gula darahnya. Bahkan sebelum berpuasa pun, pasien diabetes perlu lakukan persiapan fisik agar tidak terjadi komplikasi penyakit.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. M. Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp.PD., mengatakan bila kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) maupun terlalu tinggi saat masih berpuasa, maka pasien diabetes harus segera mengonsumsi sesuatu.
"Penyandang diabetes disarankan untuk membatalkan puasanya jika kadar gula darah kurang dari 70 mg/dL atau lebih dari 300 mg/dL," jelas dokter Ikhsan pada rilis tertulisnya, Senin (27/3/2023).
Bila kadar gula darah tidak normal itu tidak segera diatasi, pasien diabetes rentan alami komplikasi kondisi penyakit. Berikut komplikasi yang bisa terjadi:
Baca Juga: Waduh! Kasus Diabetes Remaja di Kota Bandung Meningkat, Kok Bisa?
1. Hipoglikemia dan hiperglikemia
Hipoglikemia adalah penurunan kadar gula darah di bawah kadar normal (kurang dari 70 mg/dl-3,9 mmol/l). Hiperglikemia adalah kenaikan gula darah di atas kadar normal (di atas 300 mg/dl-16,6 mmol/l) yang dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik. Kedua hal tersebut dapat terjadi pada penyandang diabetes yang berpuasa.
2. Ketoasidosis diabetikum
Gangguan tersebut terjadi ketika sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup glukosa, tubuh mulai membakar lemak untuk energi. Ketika tubuh membakar lemak, bukan glukosa, hal tersebut memproduksi limbah yang disebut keton. Keton dapat membuat kondisi darah menjadi asam dan ini bisa menjadi hal yang berbahaya.
Risiko ketoasidosis diabetik dapat meningkat lebih lanjut karena pengurangan insulin yang berlebihan dan berdasarkan asumsi bahwa asupan makanan berkurang selama sebulan.
3. Dehidrasi dan trombosis
Puasa selama bulan Ramadhan dapat menyebabkan dehidrasi karena kurangnya asupan cairan serta cuaca panas dan lembap. Dehidrasi kemudian dapat menghasilkan viskositas atau kekentalan pada darah yang lebih tinggi, yang meningkatkan kemungkinan trombosis atau terjadinya bekuan darah.
Bagi penyandang diabetes yang memilih untuk berpuasa selama bulan Ramadhan, penting untuk minum banyak air selama jam-jam non-puasa. Tetap terhidrasi dapat membantu mencegah dehidrasi dan komplikasi terkait.
"Komplikasi yang mungkin terjadi cukup mengkhawatirkan. Karenanya, sebelum memutuskan untuk ikut berpuasa selama bulan Ramadhan, penyandang diabetes sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Kondisi tubuh setiap penyandang diabetes berbeda-beda dan memerlukan penanganan atau terapi yang berbeda-beda pula," pesan dokter Ikhsan.