Alert! Kasus Polio Kembali Ditemukan di Purwakarta

Selasa, 28 Maret 2023 | 08:10 WIB
Alert! Kasus Polio Kembali Ditemukan di Purwakarta
Ilustrasi virus Polio. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus penyakit polio di Indonesia saat ini kembali menjadi sorotan. Pasalnya, belum lama ini kembali dikonfirmasi adanya satu kasus pada anak berusia 4 tahun di daerah Purwakarta.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika juga mengonfirmasi adanya kasus tersebut. Anne meminta agar masyarakat terus waspada dan menjaga kesehatan serta pentingnya imunisasi untuk anak.

Menanggapi adanya temuan tersebut, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K) mengatakan, munculnya kasus polio di Purwakarta ini kemungkinan terjadi karena angka imunisasi yang menurun.

Menurutnya, cakupan imunisasi anak tidak tercapai dengan baik. Hal tersebut yang membuat munculnya kasus penyakit yang sudah lama tidak muncul, ada kembali, seperti polio.

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa di Kabupaten Purwakarta Hari Ini, Lebih Cepat dari Sebelumnya

Ilustrasi seorang bayi yang mendapatkan vaksin polio (Instagram/wagtnews)
Ilustrasi seorang bayi yang mendapatkan vaksin polio (Instagram/wagtnews)

“Jadi kalau kita mengambil sinyal itu kan itu pertanda. Kalau dari imunisasi itu kelihatan dampaknya cakupannya meningkat kasusnya menurun. Kalau kasusnya naik artinya cakupannya tidak tercapai. Kalau cakupannya tidak tercapai dan numpuk terus, itu kita menuainya sekarang,” ucap Porf. Hingky saat diwawancarai dalam temu media Pekan Imunisasi Dunia 2023, Senin (27/3/2023).

Dengan kemunculan polio kembali di Purwakarta setelah sebelumnya di Aceh ini, Prof Hingky mengaku khawatir. Ia mengatakan, bisa saja kasus polio ini sebenarnya sudah menyebar ke berbagai provinsi. Namun, penderita tidak menimbulkan gejala-gejala lumpuh layu.

“Di Aceh sudah ada, di Purwakarta dua dan tiga bulan. Saya ini khawatirnya di beberapa provinsi sebenarnya sudah ada, cuma enggak terdeteksi,” jelas Prof Hingky.

Alasan lain yang memperkuat hal tersebut adalah, untuk kasus polio yang alami lumpuh layu sebenarnya tidak banyak, bahkan kurang dari satu persen. Oleh sebab itu, kemungkinan sebenarnya sudah dialami beberapa provinsi.

Di sisi lain yang membuat heboh adalah ketika ada pasien lumpuh layu, baru ditetapkan KLB dan mulai bergerak. Padahal, menurutnya kasus polio ini sudah bisa mulai melakukan pencegahan dari sekarang.

Baca Juga: Ini Lokasi SIM Keliling Purwakarta Sabtu 25 Maret 2023

“Sebetulnya (pasien polio) yang jadi lumpuh itu hanya kurang dari satu persen. Nah kita ini intervensi tenang-tenang, pas udah KLB aja baru mulai bergerak. Padahal itu sudah enggak bisa begitu, seharusnya dikerjakan dari sekarang,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI