Pada 2035, Hampir 1 dari 4 Warga Dunia Diprediksi Idap Obesitas

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 26 Maret 2023 | 22:14 WIB
Pada 2035, Hampir 1 dari 4 Warga Dunia Diprediksi Idap Obesitas
Ilustrasi lelaki mengalami obesitas. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus obesitas terus meningkat secara global. The World Obesity Foundation mencatat pada 2020, hampir satu miliar orang hidup dengan obesitas atau satu dari tujuh orang di dunia mengalami obesitas. Angka tersebut akan terus meningkat dan diprediksi pada 2035, hampir satu dari empat orang hidup dengan obesitas.

Regional President of Herbalife Nutrition for Asia Pacific and China, Stephen Conchie mengatakan, tema kampanye Hari Obesitas Sedunia yang jatuh 4 Maret 2023 lalu bertujuan untuk mengoreksi kesalahpahaman seputar obesitas sekaligus mengambil tindakan efektif dan kolektif.

Ilustrasi masalah obesitas (Pexels/Anna Tarazevich)
Ilustrasi masalah obesitas (Pexels/Anna Tarazevich)

Seperti diketahui, tema Hari Obesitas Sedunia tahun ini adalah Mengubah Perspektif: Mari Kita Bicara Tentang Obesitas. Kata Conchie, tindakan kolektif merupakan hal yang sangat penting, karena obesitas merupakan masalah yang jauh lebih besar.

"Hanya dengan melihat sekilas rak-rak di supermarket dan minimarket, menu restoran, dan melihat iklan-iklan yang terus menghujani kita setiap hari untuk menyadari bahwa obesitas seringkali adalah hasil dari kehidupan modern,” kata Conchie, dikutip dari siaran pers Minggu (26/3/2023).

Baca Juga: Ahli Gizi Rita Ramayulis Bagikan 5 Tips Diet Sehat Anti Lapar untuk Cegah Obesitas, Berani Coba?

Pentingnya Dukungan Sosial dari Teman dan Kerabat

Ilustrasi gemuk. (Elements Envato)
Ilustrasi gemuk atau obesitas. (Elements Envato)

Berdasarkan temuan Asia Pacific Personal Habits Survey’ yang dirilis oleh Herbalife Nutrition di wilayah Asia Pasifik, sejumlah orang melaporkan bahwa mereka mengalami peningkatan berat badan akibat gaya hidup tidak sehat selama pandemi.

Setidaknya 51 persen dari orang-orang tersebut bertambah berat badan sebanyak tiga hingga lima kilogram, sedangkan 21 persen bertambah enam hingga sepuluh kilogram.

Idealnya untuk mengurangi kelebihan berat badan, masyarakat perlu melakukan diet mengurangi konsumsi makanan yang diproses dan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran beserta protein serta menghabiskan waktu sekitar 45 menit untuk berolahraga setiap hari.

Sebuah studi yang dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine menunjukkan bahwa orang yang dengan teratur berjalan kaki secara berkelompok memiliki tekanan darah yang lebih rendah, detak jantung yang baik, dan kolesterol total.

Baca Juga: Angkanya Terus Naik! Kemenkes Ungkap Alasan Wanita Lebih Berisiko Alami Obesitas

Stephen Conchie menambahkan memang benar bahwa dukungan sosial dapat membuat perbedaan ketika kita berupaya menerapkan gaya hidup sehat. Dukungan sosial datang dalam berbagai bentuk.

Misalnya, keluarga dan teman dapat memberikan motivasi dan semangat, beserta dengan inspirasi ketika tantangan dan hambatan muncul.

Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)

"Beberapa orang memberikan bantuan dalam aktivitas sehari-hari, seperti memberikan tumpangan kepada satu sama lain untuk pergi ke gym, atau menyiapkan makanan bernutrisi secara bersama-sama,” ungkap Conchie.

Selain itu, orang-orang juga dapat berbagi informasi tentang kesehatan dan kebugaran, mendorong satu sama lain untuk mengadopsi dan mempertahankan rutinitas diet atau olahraga.

Dan ketika orang-orang berolahraga secara berkelompok, mereka juga cenderung untuk mempelajari gerakan atau teknik baru dan cenderung bekerja lebih keras, dengan efek menenangkan yang lebih besar daripada ketika berolahraga sendiri.

"Kami telah melihat secara langsung bagaimana keikutsertaan dalam kelompok sosial dapat memainkan peranan sangat penting dalam membantu orang untuk membangun konsumsi nutrisi atau aktivitas kebugaran,” terang Conchie lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI