Pasien Diebetes dan Hipertensi Harus Latihan Puasa Sebelum Ramadhan, Bagaimana Caranya?

Minggu, 26 Maret 2023 | 12:45 WIB
Pasien Diebetes dan Hipertensi Harus Latihan Puasa Sebelum Ramadhan, Bagaimana Caranya?
Ilustrasi obat diabetes dan glukometer (Unsplash.com/Mykenzie Johnson)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mayoritas masyarakat berpikir pasien diabetes dan hipertensi bisa langsung menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Padahal kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Fathan Setyo Hariwibowo mereka perlu latihan puasa lebih dulu.

Menurut dr. Fathan, pasien diabetes dan hipertensi perlu latihan puasa Senin-Kamis, untuk melihat respon tubuh dan terbiasa menerapkan pola makan berpuasa.

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa di dalam darah. Kondisi ini juga sering disebut sebagai penyakit gula atau kencing manis.

Hipertensi adalah besarnya kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah atau arteri.

Baca Juga: Catat dan Ingat! Perbedan Muntah yang Bisa Membatalkan Puasa saat Bulan Ramadan Dibeberkan Ustadz Abdul Somad

"Jadi pasien hipertensi diberikan obat saat sahur itu boleh. Sedangkan pasien diabetes juga bisa disuntik insulin dulu sebelum sahur. Inilah sebabnya harus latihan dulu seminggu 1 atau 2 minggu sekali, latihan puasa Senin-Kamis. Jadi setelah terbiasa, pas Ramadhan hajar," ujar dr. Fathan dalam acara diskusi HIFDI, Sabtu (25/3/2023).

Ilustrasi Gejala Diabetes (Freepik/Freepik)
Ilustrasi Gejala Diabetes (Freepik/Freepik)

Dokter yang berpraktik di RS PKU Muhammadiyah Temanggung itu menjelaskan, puasa Ramadhan juga jadi ajang edukasi dan pembelajaran mengajarkan pasien diabetes dan hipertensi yang disarankan oleh dokternya.

"Dengan buatkan jadwal dokter membuat pasien berlatih. Satu atau dua kali melanggar nggak apa-apa namanya juga berlatih, jadi ada kalanya kita boleh memberikan toleransi yang lebih longgar," jelas dr. Fathan.

Pelanggaran ini juga diakui dr. Fathan terjadi pada saat acara buka puasa bersama atau acara berkumpul saat bulan Ramadhan.

Namun dr. Fathan mengingatkan, saat buka puasa agar tahu perbedaan makan besar dan hanya sekedar snack. Tapi sayangnya, dr. Fathan mengakui jika nyaris 100 persen snack di Indonesia mengandung gula.

Baca Juga: Rahasia Besar Konsumsi 2 Buah Ini saat Sahur di Bulan Puasa Ramadan Kata dr.Zaidul Akbar Coba Buktikan

"Jadi nggak papa, yang penting tahu saatnya makan berat atau makan besar isinya itu karbohidrat, protein, serat, sama lemak, dan mineral," papar dr. Fathan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI