Suara.com - Anda mungkin merasa jadi sering buang air kecil setelah sahur. Hal ini umumnya disebabkan karena terlalu banyak minum serta minum teh saat sahur. Tetapi, tak menutup kemungkinan bisa menjadi pertanda kondisi medis yang berbahaya.
Saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, sahur menjadi salah satu keharusan yang tak bisa ditinggalkan. Sahur dapat membantu agar tubuh tetap tercukupi asupan nutrisinya ketika berpuasa.
Sayangnya, setelah sahur terkadang menjadi sering buang air kecil. Hal tersebut tentunya cukup mengganggu aktivitas karena harus bolak-balik ke kamar mandi.
Buang air kecil setelah sahur bisa disebabkan terlalu banyak mengonsumsi cairan yang bertujuan guna tubuh tetap terhidrasi. Tetapi jika berlebihan justru bisa memicu frekuensi buang air kecil meningkat.
Baca Juga: 5 Penyebab Wanita Ingin Buang Air Kecil Saat Hubungan Intim, Termasuk Gegara Miss V Kering
Tak hanya air mineral saja, mengonsumsi air teh, kopi atau pun cokelat panas bisa mengakibatkan sering buang air kecil karena adanya kandungan zat diuretik. Adapun jenis makanan tertentu yang mengandung diuretik seperti buncis, terong, wortel, tomat, mentimun, makanan pedas dan tinggi garam pun bisa membuat buang air kecil menjadi lebih sering setelah sahur.
Kendati begitu, pada beberapa kasus, sering buang air kecil juga bisa menjadi pertanda 4 kondisi medis berbahaya yang harus diwaspadai. Melansir dari laman Sehatq pada Sabtu, (25/3/2025), berikut diantaranya.
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Penyebab terlalu sering buang air kecil setelah sahur bisa juga karena adanya infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke saluran kemih.
2. Pembengkakan atau Peradangan Kelenjar Prostat
Baca Juga: Perempuan Sering Ingin Buang Air Kecil Saat Ingin Berhubungan Seksual, Penyebabnya Apa Ya?
Kondisi ini umum dialami oleh pria karena pertambahan usia yang mengakibatkan kelenjar prostat membesar dan menonjol. Apabila pembesarannya tak terkendali maka prostat akan menekan uretra (saluran tempat keluarnya urine).
Alhasil, dinding kandung kemih bisa mengalami penebalan yang memicu urine menjadi terperangkap. Jika sudah infeksi tak menutup kemungkinan akan membuat frekuensi buang air kecil meningkat setelah sahur atau pun sebaliknya.
3. Sistitis
Sistitis merupakan kondisi kronis pada kandung kemih yang menyebabkan terjadinya peradangan dan nyeri. Kondisi ini akan ditandai dengan sering buang air kecil tetapi tidak tuntas, termasuk setelah sahur yang disertai rasa nyeri.
4. Batu Ginjal
Sering buang air kecil tetapi tidak tuntas termasuk setelah sahur bisa menjadi pertanda akan kondisi medis berbahaya lainnya seperti batu ginjal. Hal ini disebabkan karena adanya penumpukkan kristal dan garam di dalam ginjal.
Apabila Anda merasa sering buang air kecil disertai gejala lain seperti terasa nyeri saat pipis, muntah, menggigil, dan demam segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. (Shilvia Restu Dwicahyani)