Suara.com - Dokter Piprim mengingatkan para orang tua untuk selalu mencatat dan menyimpan obat-obatan yang diberikan kepada anak. Selain itu, belajar dari kasus gangguan ginjal akut, jumlah urine atau air pipis anak harus sering diperhatikan.
"Lihat diapersnya, kalau lebih sedikit dari kemarin atau bahkan kering sama sekali, segera berobat, dibawa ketenaga kesehatan yang kompetensi, ke dokter anak supaya dilakukan penyelidikan dengan seksama," sarannya.
Dari seluruh kasus GGA di Indonesia, tercatat bahwa hampir 200 anak meninggal dunia setelah didiagnosis alami gangguan ginjal. Tetapi, karena saat ini dokter anak sudah tahu cara penanganan dan obatnya, dokter Piprim menegaskan bahwa risiko kematian bisa dicegah.
"Kalau masalah itu cepat dideteksi, cepat dibawa ke rumah sakit, biasanya kesembuhannya juga sangat baik," ujarnya.
Baca Juga: IDAI Ungkap Situasi Genting TBC Anak, Makin Banyak Jadi Korban?
Bila orang tua masih ragu untuk memberikan obat sirup kepada anak saat demam, dokter Piprim menyarankan lakukan alternatif rumahan. Yakni, dengan mengkmpres tubuh anak pada beberapa bagian tertentu.
"Memang ada upaya non obat juga bisa, yaitu dengan kompres hangat di daerah ketiak, lipat paha. Jadi memang kalau demam tidak serta-merta perlu langsung obat. Kita bisa dengan cara kompres dulu. Selain (obat) sirup, juga obat bisa dimasukkan lewat anus. Tapi namanya obat sirup itu memang jadi pilihan, favorit, gak hanya di Indonesia luar negeri pun juga sama," tutur dokter Piprim.
Sebelumnya diberitakan, kasus gangguan ginjal akut (GGA) pada anak yang disebabkan zat kimia berbahaya pada obat sirup telah mulai mereda di Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mencatat tak ada lagi kasus GGA di seluruh wilayah saat ini.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah merilis sejumlah obat demam sirup yang dipastikan aman dikonsumsi. Ketua IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarsa, Sp.A., juga memastikan bahwa orang tua tak perlu ragu lagi memakai obat demam sirup berdasarkan rekomendasi BPOM.
"Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Badan POM bahwa mereka sudah melakukan serangkaian pemeriksaan dengan ketat terhadap berbagai obat sirup. Jadi kalau yang sudah dirilis dan sudah dinyatakan aman oleh Badan POM, kita bisa dengan aman mengonsumsi obat sirup tadi, enggak usah ada keraguan lagi," kata dokter Piprim ditemui usai acara dialog interaktif kesehatan di Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Baca Juga: Kasus 6 Tahun Lalu Terulang, Ayah Ammar Zoni Ungkap Rasa Kecewanya