Cuitan Kiky Saputri Bikin Warganet Pertanyakan Pengobatan Stroke di Indonesia, Dokter Spesialis Buka Suara

Selasa, 14 Maret 2023 | 19:02 WIB
Cuitan Kiky Saputri Bikin Warganet Pertanyakan Pengobatan Stroke di Indonesia, Dokter Spesialis Buka Suara
Transformasi Kiky Saputri (Instagram/@kikysaputrii)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kiky Saputri akhir-akhir ini mendapat perhatian warganet setelah dinilai mengadu domba karena membandingkan pelayanan kesehatan di Indonesia dan luar negeri. Apa kata dokter spesialis di Indonesia?

Hal ini berawal dari cuitan Kiky Saputri yang mengaku ditertawakan dokter di Singapura. Pasalnya, ketika mertuanya berobat di Indonesia, diagnosa dokter mengatakan kalau itu adalah sakit stroke telinga.

Namun, ketika berobat di Singapura, dokter di sana malah tertawa dan mengatakan kondisi mertuanya itu hanya gangguan pendengaran karena flu.

"Akhirnya ke rumah sakit Singapura dan diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya bindeng ke telinga dan sekarang udah sembuh. Kocak, kan?" tulis Kiky Saputri melalui akun Twitternya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kiky Saputri Bikin Heboh Masalah Stroke Telinga, Dokter Bilang Begini

Hal tersebut justru membuat warganet meragukan pelayanan kesehatan, khususnya mengenai penyakit stroke. Warganet takut kalau dokter asal diagnosa mengenai stroke.

Melihat perkara tersebut, Dokter Spesialis Bedah Saraf Eka Hospital BSD dan RSCM, Dr. dr. Setyo Widi Nugroho, Sp.BS (K) turut buka suara terkait pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya mengenai stroke.

Dalam pernyataannya, dr. Setyo mengatakan kalau pelayanan kesehatan luar negeri lebih bagus itu bisa iya, tetapi juga tidak. Pasalnya, terkait pelayanan kesehatan stroke ini hal utamanya adalah faktor pencegahan, bukan pengobatan dokter.

“Jadi gini, apakah di luar lebih bagus? Mungkin ya mungkin tidak tapi begini, stroke ini tidak bisa ditangani oleh dokter, itu adalah sistem, sistem kesehatan harus sangat baik dalam menangani stroke, dokter tuh hanya salah satu faktor yang paling ujungnya,” ujar dr. Setyo pada media gathering Eka Hospital, Senin (13/3/2023).

Menurut dr. Setyo, hal yang utama terkait stroke itu pencegahannya. Hal ini harus didukung oleh negara supaya pelayanan kesehatan terkait stroke ini harus dijaga. Pasalnya, jika melihat negara luar, makanan yang dikonsumsi masyarakat, seperti anak-anak sekolah juga sudah ada regulasi sehingga pencegahan stroke itu dimaksimalkan.

Baca Juga: Balasan Pedas Kiky Saputri Usai Dikritik Dokter Soal Kontroversi Stroke Telinga: Fokus Cari Solusi, Bukan Pembenaran

“Pertama, negara harus mencoba supaya stroke bisa dicegah, saya membayangkan begini bagaimana kalau orang di indonesia yang umurnya di bawah 40 itu slim. Itu kan negara harus bertindak kalau di negara maju bahkan anak-anak usia sekolah sampai sma makanan aja diatur kok ada regulasi negaranya,” jelas dr. Setyo.

“Di singapura, jepang, di mana tuh selalu ada, negara melakukan intervensi bagaimana mengatur diet masyarakat, itu aja diatur,” sambungnya.

Oleh sebab itu, menurutnya hal yang utama dalam pelayanan kesehatan stroke ini adalah pencegahannya. Bagaimana, masyarakat dapat mencegah melalui menjaga pola hidup sehat.

Tidak hanya itu, penanganan stroke juga dilihat dari seberapa cepat pasien dibawa ke rumah sakit. Hal ini karena beberapa masyarakat terkadang ketika mengalaminya dibiarkan saja. Padahal, itu bisa membuat penanganan dokter jadi sulit jika sudah terlambat.

“Waktu itu sangat berhubungan dengan bagaimana kita mendapatkan outcome yang baik kalau orang sudah sakit stroke waktunya sangat terbatas, paling bagus harus bisa ditangani di bawah 4 jam,” ujar dr. Setyo.

Bahkan ketika pasien di jalan, penting dijelaskan kondisi pasien ke tempat pelayanan kesehatannya. Dengan begitu, ketika tiba pasien mendapat penanganan yang maksimal.

Oleh sebab itu, dr. Setyo menegaskan, terkait pelayanan kesehatan khususnya mengenai stroke sebenarnya dokter bukanlah masalah. Namun, ini terkait pencegahan, penanganan segera, serta regulasi pemerintah dalam mendukung penurunan angka stroke di Indonesia.

Sementara di Indonesia sendiri, Kemenkes juga saat ini sedang melakukan transformasi digital agar penanganan layanan kesehatan, khususnya stroke bisa lebih baik. Selain itu, penyebaran dokter spesialis juga sedang diusahakan untuk beberapa daerah di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI