Suara.com - Gunung Merapi kembali erupsi. Abu vulkanik yang keluarkan pun menyebabkan hujan abu disejumlah wilayah. Abu vulkanik ini memiliki dampak berbahaya, termasuk untuk pernafasan bayi. Lantas, apa bahaya abu vulkanik untuk pernafasan bayi?
Sebelumnya diberitakan, erupsi gunung Merapi kembali terjadi dan mengeluarkan abu vulkanik hari ini (11/3/2023) pada pukul 12.12 WIB. Hujan abu pun melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah, seperti Magelang, Jogja, dan Boyolali.
Tahukah kamu bahwa abu vulkanik ini berbahaya bagi kesehatan, termasuk untuk pernafasan bayi. Lantas, apa bahaya abu vulkanik untuk pernafasan bayi? Untuk selengkapnya, berikut ini ulasannya.
Bahaya Abu Vulkanik untuk Pernafasan
Baca Juga: Angka Kematian Bayi Akibat Penyakit Jantung Bawaan TInggi, Orangtua Mesti Tahu Gejala Awalnya
Bahaya erupsi gunung berapi untuk kesehatan tubuh ini berbeda-beda. Tapi umumnya, dampak abu vulkanik dari erupsi gunung berapi bagi kesehatan yakni berhubungan dengan gangguan pernapasan seperti asma atau bronkitis.
Adapun gejala yang ditimbulkan dari paparan abu vulkanik pada masalah pernapasan yaitu sebagai berikut:
- Sesak napas
- Batuk
- Gejala mirip flu
- Sakit kepala.
- Lemas atau lemah berenergi
- Produksi lendir meningkat
- Sakit tenggorokan
- Iritasi dan Mata berair
Selain penyakit asma dan bronkitis, penyakit jantung dan eksaserbasi paru-paru juga sering terjadi usai menghirup abu vulkanik. Meskipun demikian, tak ditemukan adanya efek jangka panjang terhadap fungsi paru-paru usai menghirup abu vulkanik.
Namun, disebutkan oleh National Institutes of Health (NIH) bahwa bahaya abu vulkanik juga memicu penyakit emfisema, paru obstruktif kronik, dan penyakit paru kronis lainnya.
Baca Juga: Cara Menghindari Bahaya Abu Vulkanik Gunung Merapi Agar Tetap Aman
Mengenai bahaya abu vulkanik, ada kekhawatiran adanya potensi silikosis jangka akibat paparan akut abu vulkanik. Adapun silikosis ini merupakan kondisi silika yang berlebihan di dalam tubuh karena terlalu banyak terpapar debu silika dalam waktu lama.
Sebagai informasi tambahan, silika atau silikon dioksida (SiO2) ini merupakan salah satu kandungan dalam abu vulkanik gunung berapi. Zat ini bisa menyebabkan penyakit silikosis atau paru kronis. Bentuk abu silikosis ini sangat halus menyerupai pecahan kaca.
Demikian ulasan mengenai bahaya abu vulkanik untuk pernafasan bayi yang penting untuk diketahui. Pastikan untuk melindungi bayi dari paparan abu vulkanik dengan memakai masker atau berdiam diri di tempat aman yang jauh dari paparan abu vulkanik.
Kontributor : Ulil Azmi