Suara.com - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. Adib Khumaidi menanggapi curhatan netizen yang menyebut berobat ke luar negeri lebih murah daripada di Indonesia. Kenapa bisa begitu sih?
Menurut Dr. Adib, beberapa perbedaan dasar sistem pengobatan dokter Indonesia dengan dokter luar negeri, yang meliputi SDM dan teknologi yang berarti pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sebagai pasien, canggihnya teknologi akan mempercepat tatalaksana masalah kesehatan Indonesia.
Apalagi dengan teknologi canggih di luar negeri, biaya perawatan kesehatan yang umumnya cenderung berupa paket pemeriksaan menjadikan harganya lebih murah.
"Kenapa pembiayaannya lebh murah? Problem utamanya adalah mengenai pajak, jadi pajak yang kemudian saya kira perlu menjadi perhatian. Kalau kita lihat dari elemen-elemen pembiayaan, maka itu menjadi salah satu hal apakah nanti perlu ada penyesuaian pajak terkait dengan masalah kesehatan," jelas Dr. Adib beberapa waktu lalu di Jakarta Pusat.
Baca Juga: Heboh Kiky Saputri Adu Diagnosis Dokter Singapura vs Indonesia, Ketua IDI Bilang Begini
Sedangkan untuk paket pemeriksaan, di luar negeri sudah diperiksa secara komprehensif. Sedangkan di Indonesia, dengan menggunakan sistem BPJS, umumnya fasilitas kesehatan yang dinaungi pemerintah tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
"Kemudian kita kadang dapatkan kalau di dalam satu bagian paket pemeriksaan yang dilakukan oleh temen-temen di luar negeri, mereka langsung the whole (menyeluruh) diperiksa, sehingga bukan masalah kemudian mereka," papar Dr. Adib.
Namun jika cara ini digunakan di Indonesia, kata Dr. Adib bisa menganggu sistem pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) seperti BPJS yang ada saat ini. Padahal di Indonesia, sedang berfokus agar semua masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan, khususnya di kalangan kelas menengah ke bawah.
"Jadi yang perlu diperhatikan adalah kalau secara SDM dokter Indonesia mampu. Bahkan banyak sekali kasus kalau mau kita buka semuanya dengan BPJS, semuanya terlayani. Pasien dengan jantung, pasien dengan operasi by pass, pasien dengan operasi kalau kami di ortopedi re placement yang semua tercover drngan BPJS tanpa biaya," tutup Dr. Adib.
Sebelumnya viral di Twitter, komedian Kiky Saputri membalas cuitan Presiden Jokowi terkait 2 juta masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, dengan curhat pengalaman mertuanya saat berobat di Singapura.
“Mertua saya didiagnosa stroke kuping karena tiba-tiba pendengarannya terganggu. Disuntik dalamnya malah makin parah pendengarannya. Akhirnya ke RS Singapura dan diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya bindeng ke telinga dan sudah sembuh. Kocak kan?,” cuit Kiky Saputri dalam akun twitter resminya.
Komentar itu membuat netizen riuh dan memicu perdebatan pro kontra, sebaik mendukung pernyataan perempuan yang dijuluki Queen of Roasting itu, dan sebagian lainnya menganggapnya merendahkan dokter Indonesia.
“Di Indonesia masih banyak kok dokter-dokter yang berkompeten Ky, nggak usah gitu juga sarkasnya seolah-olah dokter gak ada yang bermutu di Indonesia, ntar apa-apa butuh juga,” komen salah satu netizen.