Suara.com - Gangguan kesuburan kerap menimbulkan kegelisahan bagi banyak pasangan suami istri (pasutri) yang mendambakan keturunan. dr. Cynthia Susanto, SpOG, dari Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, mengatakan, pasangan bisa dikatakan memiliki gangguan kesuburan apabila tidak juga hamil setelah kurun satu tahun, padahal secara teratur telah melakukan aktivitas seksual tanpa alat kontrasepsi.
Sayangnya, banyak pasangan yang keburu 'ciut' untuk mengonsultasikan permasalahan ini pada dokter. Mulai dari takut menerima kondisi hingga khawatir akan biaya yang mahal jika disarankan dokter untuk melakukan prosedur bayi tabung atau IVF.
Padahal, gangguan kesuburan yang bisa terjadi pada siapa saja, baik pada wanita maupun pria ini, bisa macam-macam penyebabnya. Sehingga hal tersebut harus diatasi dengan program hamil.
"Yang namanya prgram hamil itu adalah suatu metode di mana kita melakukan pemberian penyubur dihitung dari dia minum itu sampe selesai. Jadi tidak selalu bayi tabung, tapi kami pasti akan usahakan dulu dengan program hamil alami, senggama terjadwal, inseminasi, baru yang terakhir adalah bayi tabung," pungkasnya dalam acara Kumpul Bocah 2023 yang digelar Bocah Indonesia belum lama ini.
Baca Juga: Tragisnya Kematian Pasutri di Padang Pariaman, Suami Tergantung dan Istrinya Tergelatak dalam Kamar
Pada wanita kata penyebab gangguan kesuburan bisa dibagi menjadi tiga yaitu masalah pada uterus, ovarium, dan tuba. Lebih lanjut dr. Cynthia mengatakan jika permasalah yang paling banyak ia tangani ialah gangguan menstruasi, endrometriosis dan gangguan tuba.
Namun, ia tak menampik bila pada kasus tertentu, pasien biasanya akan 'loncat' ke bayi tabung, karena sudah tak ada lagi harapan untuk hamil secara alami. Meski begitu, dr. Cynthia mengatakan jika saran ini mereka kembalikan lagi ke pasien, apakah mereka akan memilihnya atai tidak.
"Misalnya pada kasus tuba non paten apalagi udah diangkat, ga bakal bisa. Ada ibu tuba non paten dua-duanya, karena pernah diangkat. Sperma suaminya juga tidak ada, ini murni indikasi dari bayi tabung," ujarnya.
Waktu yang Tepat Untuk Jalani Program Hamil
Lantas kapan waktu yang tepat bagi pasutri memulai program hamil jika mengalami gangguan kesuburan? dr. Maitra Dijang Wen, Sp. And KFER, mengatakan secepatnya.
"Kita harus tahu program IVF ini angka kegagalannya lebih besar dari keberhasilanya, yaitu lebih dari 50 persen. Maka, kita harus mempersiapkan hal-hal agar angka keberhasilannya meningkat, peluang kegagalannya yang lebih kecil," ucap dia.
Mulai dari mempersiapkan asupan yang bergizi, penyubur, memilih tempat prpgram hamil dengan peralatan yanh canggih dan tenaga kerja yang optimal. Jangan sampai, semua gagal karena usia yang sudah semakin bertambah
Kenyataannya, lanjut dia, semakin usia bertambah, maka semakin berkurang pula jumlah sel telur yang keluar setiap bulannya dan sel sperma pun tak banyak lagi.
Bocah Indonesia sendiri baru saja menggelar Selebrasi 300 Bayi Bocah Indonesia pada 4-5 Maret 2023 lalu di Jakarta. Ini yang merupakan perayaan keberhasilan kehamilan dan kelahiran para pasien Bocah Indonesia melalui, Program Hamil Alami, IVF (Bayi Tabung), Inseminasi (IUI), dan Senggama Terjadwal (ST).
Tingkat keberhasilan promil IVF 2022 di Bocah Indonesia sendiri telah mencapai angka 41% yang menjadi sebuah prestasi tersendiri bagi klinik yang masih tergolong baru