Angkanya Terus Naik! Kemenkes Ungkap Alasan Wanita Lebih Berisiko Alami Obesitas

Senin, 06 Maret 2023 | 18:07 WIB
Angkanya Terus Naik! Kemenkes Ungkap Alasan Wanita Lebih Berisiko Alami Obesitas
Ilustrasi obesitas.[Freepik.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Obesitas masih menjadi salah satu masalah yang banyak dialami masyarakat. Apalagi, jumlah penderita obesitas dikatakan masih terus meningkat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, selama 10 tahun terakhir angkat obesitas meningkat. Pada 2007 angka obesitas di Indonesia tercatat sekitar 10,5 persen. Sementara pada 2018, angka tersebut naik menjadi 21,8 persen.

Bahkan, dikatakan dampak obesitas ini terjadi pada 2 miliar penduduk di dunia. Selain itu, angka obesitas sendiri disebutkan lebih banyak terjadi pada wanita.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, pada 2030, diperkirakan sekitar 1 dari 5 wanita alami obesitas. Sementara pada laki-laki, diperkirakan pada 2030 sekitar 1 dari 7 orang alami obesitas.

Baca Juga: Peringatan Hari Obesitas Sedunia, Yuk Kenali Penyebab serta Gejala Obesitas

Ilustrasi obesitas (Freepik/subinpumsom)
Ilustrasi obesitas (Freepik/subinpumsom)

“Obesitas ini masalah global, dampaknya di sekitar 2 miliar penduduk dunia. Pada 2030 diperkirakan 1 dari 5 wanita, 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas. Lebih tinggi pada wanita,” ucap Maxi konferensi pers Hari Obesitas Sedunia secara daring, Senin (6/3/2023).

Menurut Maxi, hal ini bukanlah suatu yang dianggap remeh. Pasalnya, jika dibiarkan obesitas dapat menyebabkan komplikasi pada penyakit lainnya.

“Obesitas jadi faktor risiko kepada penyakit menular, jantung, kanker, hipertensi yang berkontribusi menjadi penyebab kematian tertinggi,” jelas Maxi.

Sebab dampaknya yang berbahaya itu sekaligus memperingati Hari Obesitas Sedunia pada 4 Maret lalu, Maxi menjelaskan, pihak Kemenkes menjalankan 3 kampanye untuk mendorong penurunan kasusnya. Beberapa hal yang dilakukan yaitu:

  • Mendorong percakapan atau komunikasi mengangkat isu obesitas sebagai topik pembicaraan di masyarakat.
  • Menjadikan obesitas upaya kolektif serta perlunya mengubah perspektif terhadap obesitas. Selain itu, penting untuk membuat masyarakat tahu adanya perannya untuk mengatasi obesitas.
  • Merumuskan upaya nasional, mengambil tindakan proaktif untuk mencegah dan mengatasi obesitas.

Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk melakukan upaya keras agar kasus obesitas di Indonesia dapat terus menurut. Nantinya akan diterapkan Germas yang aktif untuk membantu mencegah obesitas meningkat.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Obesitas Juga Bisa Mengganggu Kesehatan Mental

Masyarakat juga diminta untuk mematuhi standar konsumsi gula, garam, dan lemak sesuatu arahan Kemenkes. Bahkan, BPOM juga diminta untuk melakukan pengawasan dalam penerapan kadar gula, garam, dan lemak dalam makanan dalam beberapa produk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI