Infografis
Suara.com - Kunyit termasuk rempah-rempah yang seeing jadi bumbu masakan. Tidak hanya jadi penambah cita rasa masakan, kunyit juga bermanfaat untuk kesehatan, termasuk miss v atau vagina lho.
Tanaman rimpang itu dikenal dengan kandungan antioksidan tinggi yang bisa memerangi efek racun dalam tubuh.
Kunyit bekerja sebagai antioksidan yang bekerja seperti vitamin E juga membantu memecah antibodi.
Menurut penelitian, berbagai bentuk radikal bebas, seperti oksigen reaktif dan nitrogen, akan menghilang saat mengonsumsi kunyit. Pada dasarnya, kunyit bantu meningkatkan penanda stres oksidatif sistemik yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Dear Suami, Begini Lho Cara Permainan Jari di Miss V, Dijamin Bikin Pasangan Melayang!
Dikutip dari So Healthy, penelitian telah buktikan bahwa kunyit juga bisa mengobati infeksi vagina atau Vulvovaginal kandidiasis (VVC). Penyakit itu termasuk infeksi paling umum kedua pada alat kelamin wanita bagian bawah, terutama yang sudah melewati usia produktif.
Salah satu penyebab utama infeksi itu karena pertumbuhan bakteri Candida albicans secara berlebihan di area miss v.
Dalam penelitian itu dilakukan uni coba kepada sejumlah wanita yang mengidap VVC. Mereka diberikan 5 gram krim berbahan kunyit selama satu minggu.
Setelah itu, peneliti menemukan bahwa ada penurunan yang signifikan pada kelompok yang menerima kurkumin. Cara kerjanya karena kunyit menghambat pertumbuhan bakteri tersebut.
Selain itu, ada penelitian lain juga tentang khasiat kunyit dalam melawan bakteri dan jamur. Menurut sebuah penelitian, kurkumin dapat mengurangi jumlah bakteri Salmonella typhimurium, Pseudomonas aeruginosa, dan E. coli.
Baca Juga: Miss V Gatal Setiap Selesai Berhubungan Seks, Apa Saja Penyebabnya?
Apabila tidak bisa menemukan krim kunyit, para peneliti itu menyarankan untuk mencoba teh kunyit yang sama khasiatnya.
Cukup dengan menambahkan satu sendok teh kunyit ke dalam segelas air hangat dan membasuh vagina saat malam hari sebelum tidur. Cara itu akan membuat kunyit bisa kontak langsung dengan bakteri atau jamur yang menyebabkan infeksi.
