Suara.com - Kanker menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Tahun ini, di Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada 11.000 kasus baru kanker pada anak yang tentunya cukup mengkhawatirkan.
Dokter Spesialis Anak, dr. Ludi Dhyani Rahmartani, Sp.A (K) mengungkap, jika kanker darah atau leukemia adalah yang kanker yang paling banyak dialami oleh anak berusia 0-18 tahun. Sementara kanker mata atau retinoblastoma berada di urutan kedua.
"Sebenarnya, sampai saat ini, kita tidak pernah tau secara pasti penyebab kanker anak itu apa. Ada beberapa yang bilang genetik, tapi sebenarnya jumlahnya tidak sampe 5 persen. Jadi ini multifaktorial. Kalau saya bilang malah takdir ya," ujarnya saat ditemui dalam acara Hero Supermarket x Pita Kuning pada Jumat (17/2/2023) di Jakarta.
Meski begitu, kata dr. Ludi, hal yang bisa dilakukan saat ini ialah orangtua harus yakin jika sebenernya kanker yang diderita anak-anak bisa disembuhkan, asal menjalani pengobatan dengan sebaik-baiknya. Angka kesembuhannya, kata dia bahkan cukup tinggi jika dideteksi lebih dini.
Baca Juga: Ini Doa Denada Saat Berjuang demi Pengobatan Anak, Netizen Terharu: Pemikiran Luar Biasa
Karenanya, kata dr. Ludi orang tua perlu menyadari gejala kanker pada anak, dengan melihat beberapa perubahan fisik dan perilaku pada anak. Seperti pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha, sesak napas, tersumbatnya saluran pencernaan, demam, keringat malam, lemah, lesu, napsu makan berkurang, serta penurunan berat badan.
Hal ini dilakukan agar kanker pada anak bisa segera dilakukan penanganan. Namun sebelum hal tersebut terjadi, peran orang tua untuk mencegah kanker pada anak juga diperlukan dengan membiasakan pola hidup sehat sejak dini yang bisa dimulai dari mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi.
"Misal lagi mandiin, kok ada benjolan di leher, di tempat yang ga seharusnya ada. Anak tampak lebih pucat, langsung bawa ke dokter. Kadang ga smua dokter ga langsung paham, jadi kejar dokternya, komunikasikan, konsultasikan. Kita akan mendampingi terus, jangan malah setelah divonis kanker, dokter dtinggalkan," tambahnya lagi.
Petugas Sosial Yayasan Pita Kuning, Dodi Nuriana mengatakan, penanggulangan kanker yang efektif harus sejalan dengan pengetahuan informasi, pengobatan, dan perawatan sehingga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
Hal inilah yang membuat Hero Supermarket berkolaborasi dengan Yayasan Pita Kuning dengan memberikan dukungan berupa donasi materil sebesar Rp50 juta untuk anak dengan kanker terutama mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera.
Baca Juga: Flashback Perjuangan Denada Sembuhkan Anaknya Sakit Leukimia, Netizen Senggol Adila Jelita
Supermarket tersebut memberikan donasi materil untuk mendukung program di Yayasan Pita Kuning yang fokus pada peningkatan kualitas hidup pasien anak dengan kanker dari keluarga prasejahtera di Indonesia, memberikan pendampingan psikososial berkala, menyalurkan dana bantuan kebutuhan bulanan, serta menyediakan akses konseling dan informasi atas kebutuhan perawatan paliatif.
"Bertepatan dengan Hari Kanker Anak Sedunia, kami ingin ikut berkontribusi untuk memberikan dukungan dalam bentuk apapun, termasuk dukungan secara psikologis untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan kanker agar tetap memiliki semangat selama menjalani pengobatan," tutup Direktur Hero Supermarket, Hendy.