Suara.com - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Sitti Rohmi Djalillah blak-blakan mengenai target daerahnya dalam memerangi stunting.
“Kita ingin di 2023 angka stunting menurun dan bisa menyentuh angka 14 persen, saat ini angka stunting di NTB 16,9 persen. Jumlahnya puluhan ribu, 75.503 yang masih stunting,” kata Sitti Rohmi Djalillah di acara Aksi Gizi Generasi Maju yang diadakan Danone di Lombok Barat, NTB pada Kamis (9/2/2023).
“Intinya 16,9 persen anak balita di NTB masih stunting,” sambungnya lagi.
Namun begitu, dia merasa cukup lega mengingat program Posyandu di NTB memiliki data semua anak yang mengalami stunting.
“Tapi hebatnya di NTB ini karena posyandu keluarganya lebih aktif, kita punya data stunting by name, by address. Yang tidak kita temui di provinsi lain. Karena posyandu kita aktif,” ucapnya.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Stunting, Penyebab, dan Upaya Pencegahannya
Sehingga Sitti Rohmi Djalillah menyebut sedikit lebih mudah membantu anak stunting untuk kembali sehat.
“Jadi kita fokus pemberian protein hewani kepada mereka,” tuturnya.
Hanya saja masih ada beberapa catatan penting yang perlu menjadi perhatian banyak pihak agar memerangi stunting bisa lebih maksimal.
“Tetapi emang kita nggak boleh puas dengan apa yang sudah berjalan. Jadi kita harus evaluasi terus. Ada beberapa item yang harus diperhatikan,” jelas Sitti Rohmi Djalillah.
“Jadi dari segi peralatan, kita ingin semuanya pakai timbangan elektrik. Karena angka berat anak sangat penting. Walau itu beda 1 gram 2 gram sebagai mendeteksi lebih dini soal stunting. Kalau yang lain-lain saya rasa sudah bagus. Peralatan lainnya sudah lengkap,” imbuhnya lagi.
Baca Juga: Menengok Cara Daur Ulang Sampah Botol Aqua di Lombok PET
Karena itu, SItti Rohmi Djalillah berterima kasih kepada Danone atas perannya yang ikut membantu menekan angka stunting di NTB.
“Dengan tulus saya ucapkan terima kasih atas peran dan sumbangsih Danone yang serius membantu NTB dalam memerangi stunting,” ucapnya mengakhiri.