Dokter Bedah Jelaskan Prosedur 'Pembuatan Payudara' Pada Transgender

Sabtu, 04 Februari 2023 | 17:12 WIB
Dokter Bedah Jelaskan Prosedur 'Pembuatan Payudara' Pada Transgender
Ilustrasi implan payudara (Freepik/nensuria)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prosedur 'pembuatan payudara' yang lebih berisi, kerap dilakukan oleh transgender. Tindakan ini juga kerap dikenal dengan gender affirming surgery.

Gender affirming surgery umumnya dilakukan bagi orang yang dinyatakan didiagnosis gender dysphoria, yaitu saat seseorang merasa tidak nyaman karena tidak sesuai dengan jenis kelamin atau identitas gender yang dimiliki di tubuh mereka.

"Kita berbicara di dunia barat, gender affirming surgery. Dia cewek tapi tidak suka jadi cewek, pengen jadi cowok, dia cowok tapi tidak suka menjadi cowok, lalu pengen jadi cewek, itu namanya diagnosisnya gender dysphoria," ujar Spesialis Bedah Plastik dr. Mohammad Rachadian Ramadan dalam acara diskusi media RSPI Group di Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).

Ilustrasi operasi. (Pixabay)
Ilustrasi operasi. (Pixabay)

Dokter yang juga Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Sub Spesialis Bedah Mikro Rekonstruksi dan Onkoplasti, RSPI Pondok Indah menjelaskan bahwa gender affirming surgery adalah prosedur medis yang membantu orang bertransisi ke identitas gender mereka sendiri.

Baca Juga: Konten Prank Tempel Payudara Disebut Pelecehan, Klarifikasi Tiktoker Ini Malah Makin Dihujat

Prosedur ini dilakukan lantaran dianggap bisa membantu pasien yang mengalami tekanan psikologi seperti stres, cemas, hingga tidak bisa bekerja akibat kondisi gender dysphoria yang dialaminya.

Sehingga khusus kondisi perubahan fisik dari cowok menjadi cewek, untuk menambah volume payudara melalui pemasangan implan, tapi lebih dulu membutuhkan modal persiapan kulit di bagian dada.

Tapi sayangnya, karena implan adalah benda asing yang dimasukan dalam tubuh, maka ada berbagai risiko yang bisa terjadi dari mulai infeksi hingga autoimun. Apalagi implan yang dipasang perlu dikeluarkan dan diganti setelah 10 hingga 15 tahun pemasangan.

"Beda dengan perempuan, karena dia modalnya kulitnya sedikit. Kalau wanita ada modal kulitnya sudah lebar duluan. Kalau laki-laki kita perlu buat dulu dari flap (bagian lain tubuh). Kemudian ada modal kulitnya lalu dari kulit tersebut kita masukan implan," tutup dr. Rachdian.

Baca Juga: Konten 'Tempel Payudara' Bikin Ojol Gak Nyaman: Kenapa Ya Lelaki Korban Pelecehan Sulit Lapor?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI