Anak Obesitas Bisa Alami Gejala Berat Bila Terkena Penyakit DBD, Ini Penyebabnya!

Kamis, 26 Januari 2023 | 17:18 WIB
Anak Obesitas Bisa Alami Gejala Berat Bila Terkena Penyakit DBD, Ini Penyebabnya!
Positif terinfeksi demam berdarah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang tua diminta waspada terhadap sebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang sering mengenai anak-anak. Terlebih bila anak memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K)., menjelaskan bahwa anak obesitas rentan mengalami kondisi fatal bila terinfeksi virus dengue.

"Setelah kita lihat, anak-anak dengan obesitas kalau kena DBD fatal, cukup berat gejalanya. Kalau gabungan antara penyakit tidak menular dalam hal ini obesitas atau sindrom metabolik, tertular demam berdarah dengue ini adalah kombinasi cukup fatal," jelas dokter Piprim saat media briefing virtual Kamis (26/1/2023).

Gejala Demam Berdarah Dengue dan Cara Mengatasinya (Pexels.com)
Gejala Demam Berdarah Dengue dan Cara Mengatasinya (Pexels.com)

Kondisi seperti itu mirip dengan bila anak obesitas terinfeksi Covid-19 juga akan bergejala berat, lanjut dokter Pimprim.

Baca Juga: Ampuh Banget, Begini 4 Cara Menurunkan Berat Badan saat Obesitas

Dijelaskan pula oleh Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Infeksi Tropik IDAI dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K).,IBCLC., bahwa anak yang obesitas memang memiliki respon imun yang tinggi.

Sehingga saat tubuhnya terinfeksi virus apa pun, termasuk dengue, akan terjadi reaksi imunologi yang menyebabkan reaksi zat radang meningkat berlebihan.

"Itu biasanya memang kebocoran dari pembuluh darah lebih hebat, sehingga bisa lebih berat kalau sampai terjadi shock hipofilemik," jelasnya.

Selain orang yang obesitas, kelompok populasi bayi, ibu hamil, lansia, juga krang dewasa dengan komodit juga rentan alami perburukan bila terinfeksi DBD.

Menurut dokter Mulya, kebanyakan orang yang terinfeksi virus dengue sebenarnya tidak bergejala. Tetapi bila ia digigit nyamuk aedes aegypti tetap bisa menularkan ke orang lain.

Baca Juga: 5 Ide Olahraga yang Cocok untuk Penderita Obesitas

"Yang tanpa gejala 75 persen. Tapi dia bisa menularkan bila dia tergigit nyamuk aedes aegypti, dia bisa menularkan ke orang sekitar," ujarnya.

Data Kementerian Kesehatan pada 2022, DBD paling banyak mengenai anak-anak usia 5-14 tahun. Angka kematian terbanyak juga rupanya ada pada kelompok tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI