Suara.com - Jumlah dokter gigi di Indonesia, terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data Konsil Kedokteran Indonesia per 2 Agustus 2022, tercatat sekitar 38 ribu dokter gigi yang terdiri dari 34.222 dokter gigi umum dan 4.601 dokter gigi spesialis yang terdaftar.
Pertumbuhan jumlah dokter gigi yang pesat itu, perlu dimbangi dengan kualitas keilmuan, pengetahuan dan keterampilan dari para dokter gigi dalam memberikan layanan Kesehatan gigi dan mulut secara professional.
![Ilustrasi dokter gigi. [Pexels.com/Pavel Danilyuk]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/07/27/72864-ilustrasi-dokter-gigi-pexelscompavel-danilyuk.jpg)
Hal itu yang akhirnya membuat PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) bekerja sama dengan Koeltmesse dan Traya Eksibisi Internasional menggelar pameran dagang dan konferensi internasional kedokteran gigi terbesar di Indonesia, Indonesia Dental Exhibition Exhibition & Conference (IDEC). Gelaran ini akan diadakan pada 15-17 September 2023 di Jakarta Convention Centre (JCC).
“Kolaborasi dan sinergitas sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses tranformasi kesehatan nasional yang menjadi perhatian besar pemerintah," kata Ketua Kolegium Dokter Gigi Indonesia sekaligus Ketua Penyelenggara IDEC 2023, drg. Diono Susilo, MPH dalam keterangannya.
Baca Juga: Nagita Slavina Minta Cerai Sambil Nangis, Raffi Ahmad Ceritakan Masa Sulit Rumah Tangganya
Melalui IDEC, drg Diono Susilo berharap, dapat menjembatani dan menghubungkan seluruh stakeholder yang diyakini mampu memperkuat ekosistem kesehatan gigi
Pandemi Covid-19 diakui drg. Diono Susilo memberikan pelajaran bagi Indonesia untuk lebih sigap dan antisipatif dalam menghadapi kehidupan endemi maupun mengantisipasi pandemi lainnya di masa mendatang. Setidaknya, menurutnya, Indonesia harus sudah lebih siap dari sisi obat-obatan, alat kesehatan, tenaga kesehatan termasuk surveilan terhadap penyakit menular.
Salah satu inovasi teknologi yang diharapkan semakin banyak dihadirkan ialah alat skrining atau alat pendeteksi dini yang mampu mendeteksi penyakit dan menghindari tingkat keparahan suatu penyakit.
Mengusung tema The Transformation of Dental Health Resiliency, pameran berkonsep Bussiness to Bussiness (B to B) dua tahunan ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem industri kedokteran gigi guna mempercepat proses transformasi kesehatan nasional yang ditargetkan rampung pada 2024.
Baca Juga: Kun Fayakun, Jhon Lbf Mualaf! Dulu Pengangguran, Kini Jadi Sultan dengan Ratusan Karyawan