Jangan Sampai Anak Hipertensi! Dokter Anak Minta Orangtua Hindari Beri Junk Food dan Pilih Makanan Sehat

Kamis, 19 Januari 2023 | 13:07 WIB
Jangan Sampai Anak Hipertensi! Dokter Anak Minta Orangtua Hindari Beri Junk Food dan Pilih Makanan Sehat
ilustrasi anak makan makanan sehat. (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Makanan sehat kerap dianggap sebagai hidangan yang sulit didapat dan harganya mahal. Padahal pandangan tersebut keliru.

Ketua Ikatam Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarsa, Sp.A(K)., menjelaskan bahwa makanan sehat berarti minim proses sehingga nutrisinya masih lengkap.

Sedangkan, junkfood juga makanan dan minuman dalam kemasan kebanyakan melewati proses panjang dalam pembuatannya.

"Kita lihat minimarket itu makanan yang dikonsumsi kita dan anak-anak betul-betul yang junkfood, tinggi karbohidrat dan lemak yang sangat inflamatif," kata dokter Piprim dalam media briefing, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga: Ketimbang Beli Fashion Item Mewah, Cinta Laura Pilih Habiskan Uang untuk Makanan Sehat untuk Investasi

Ilustrasi anak makan sehat. (Shutterstock)
Ilustrasi anak makan makanan sehat. (Shutterstock)

Akibatnya, saat ini terjadi peningkatan penyakit diabetes melitus, hipertensi, juga obesitas pada anak-anak. Padahal, menurut dokter Piprim, penyakit-penyakit tersebut umumnya terjadi pada orang dewasa seiring semakin tua usia.

"Sekarang anak-anak remaja sudah banyak hipertensi. Padahal hipertensi itu kan penyakit aging. Salah satunya karena pola makan, selain juga kurang olahraga, tapi pola makan sangat signifikan. Jadi ini problem global. Solusinya ini mungkin real food revolution jadi kembali ke real food, kembali ke makanan alami yang dimasak sendiri," tuturnya.

Dokter Piprim menyarankan, sebisa mungkin buat masakan sendiri di rumah, terutama makanan untuk anak. Ia menegaskan bahwa makanan sehat tidak harus mahal. Justru dengan minim proses, harganya jadi lebih terjangkau.

Ilustrasi anak makan sayur.(Pexels/Alex Green)
Ilustrasi anak makan sayur.(Pexels/Alex Green)

"Pilih banyak sayuran, ada karbohidratnya kompleks, rebusan. Contohnya kentang rebus, kentang goreng, dan keripik kentang, itu kadar indeks glikemik yang sudah sangat jauh. Kalau kentang rebus itu masih low glikemik indeks, kalau sudah jadi keripik sudah tinggi glikemik indeks, sudah jadi gula," jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia telah mengalami masalah kesehatan pada anak-anak dengan dua kutub sekaligus.

Baca Juga: Cuaca Tak Menentu Bikin Gampang Sakit, Yuk Cegah dengan Makanan Sehat yang Bisa Tingkatkan Imunitas Ini

Sebab, angka stunting atau gizi buruk lada anak masih tinggi. Tapi di sisi lain juga ada anak-anak yang alami kelebihan gizi sehingga alami obesitas serta penyakit lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI