Dokter Gizi Angkat Suara Soal Ratusan Anak di Ponorogo Hamil di Luar Nikah: Hati-hati Stunting!

Rabu, 18 Januari 2023 | 15:10 WIB
Dokter Gizi Angkat Suara Soal Ratusan Anak di Ponorogo Hamil di Luar Nikah: Hati-hati Stunting!
Ilustrasi perkawinan anak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi menanggapi ratusan remaja Ponorogo hamil di luar nikah hingga meminta dispensasi nikah ke pengadilan agama. Ia mengatakan bahwa fenomena itu berisiko membuat anak tersebut melahirkan bayi stunting.

Fenomena ini diungkap Pengadilan Agama Ponorogo yang menerima laporan 191 anak menikah dini selama 2022. Dispensasi nikah yang diajukan berada di kisaran usia 15 hingga 19 tahun sebanyak 184 kasus, dan di bawah 15 tahun ada 7 kasus.

Dari ratusan kasus ini, mayoritas anak masih dalam tahap pendidikan SMP, dengan total 106 kasus. Kedua, siswa usia SD sebanyak 54 kasus, dan usia SMA terdapat 6 kasus.

Ilustrasi stunting, tinggi badan anak. (Envato Elements)
Ilustrasi stunting, tinggi badan anak. (Envato Elements)

Mirisnya, sebagian besar anak-anak yang mengajukan dispensasi nikah ini, sebanyak 105 anak belum bekerja. Sisanya 79 perkara merupakan anak-anak yang sudah bekerja di perusahaan swasta.

Baca Juga: Pengetahuan Minim Jadi Biang Kerok Angka Stunting Masih Tinggi, Terus Harus Bagaimana?

Untuk bisa tercatat di KUA (Kantor Urusan Agama), sesuai UU Perlindungan Anak dan UU Perkawinan syarat usia nikah minimal 19 tahun, jika kurang dari itu maka harus mengajukan surat dispensasi nikah agar pernikahannya memiliki kekuatan hukum.

Dikatakan dr. Raissa rerata anak yang hamil di luar nikah bukan hanya belum siap secara mental dan psikologis, fisik anak yang masih dalam tahap pertumbuhan juga belum kuat mengandung bayi.

Apalagi jika pola makan anak tersebut belum optimal, yang akhirnya menyebabkan risiko bayi yang dikandungan kekurangan zat gizi.

"Jika fisik dan mentalnya kalau belum siap,ada salah satu pola asuh dan pola makan tentu anaknya berisiko stunting juga nantinya," ungkap dr. Raissa dalam acara diskusi Rumah Sakit Pondok Indah Group di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2023).

Tapi jika sudah terlanjur kejadian, yang bisa dilakukan agar ibu dan anaknya sehat saat lahir di kemudian hari, yakni harus memperhatikan, asupan zat gizi tambahan.

Baca Juga: Gita Savitri Pakai Stunting Untuk Hujat Warganet, Pakar Tidak Setuju dan Bilang Begini

"Jika terlanjur hamil, perhatikan zat besi, vitamin B12, folat, vitamin D, dan juga lemak, sertakan protein dalam makan berat dan makan seperti telur dan susu harus tercukupi," jelas dr. Raissa.

Adapun rinciannya sebelum kehamilan harus pastikan dalam makanan terkandung, iron, vitamin B12, vitamin D, asam folat, dan yodium.

Pada trimester 1 atau tiga bulan pertama kehamilan, yaitu iron, vitamin B12, asam folat, vitamin D, protein, dan lemak.

Sedangkan pada trimester 2 dan 3 usia kehamilan 3 hingga 9 bulan yaitu harus memenuhi protein, lemak, karbohidrat, iron, kalsium, dan vitamin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI