Merokok Jadi Penyebab Utama Kanker Paru, Waspadai Gejala Batuk Darah!

Dinda Rachmawati Suara.Com
Selasa, 17 Januari 2023 | 18:18 WIB
Merokok Jadi Penyebab Utama Kanker Paru, Waspadai Gejala Batuk Darah!
Ilustrasi kanker paru. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker paru-paru merupakan satu jenis kanker dengan angka kematian tertinggi, di antara seluruh kanker. Pasalnya, kanker paru pada stadium awal sulit terdeteksi karena tidak menimbulkan gejala yang spesifik sehingga sering kali ditemukan pada stadium akhir.

Berdasarkan laporan Global Burden of Cancer Study (Globocan) yang dirilis pada Maret 2021, jumlah kasus kanker baru di Indonesia mencapai 396.914 kasus dengan angka kematian mencapai 234.511 orang.

Dari jumlah tersebut, kanker paru-paru menjadi penyumbang kematian tertinggi yakni mencapai 30.843 orang (13,2%), dengan jumlah kasus baru sebesar 34.783. Artinya lebih dari 88% pasien kanker paru-paru, tidak bisa terselamatkan.

Meskipun belum ada jenis pengobatan tunggal yang bisa diberikan untuk mengobati kanker, tetapi dengan teknologi yang kian canggih, berbagai perawatan baru yang dilengkapi dengan pendekatan holistic terus berkembang sehingga kesempatan sembuh dan harapan hidup para pasien kanker terus meningkat.

Dr. Wong Siew Wei. Senior Consultant Medical Oncology dari Parkway Cancer Centre menjelaskan kanker paru-paru mengacu pada pertumbuhan sel yang tidak terkendali yang melapisi saluran udara di paru-paru.

Dr. Wong Siew Wei. Senior Consultant Medical Oncology dari Parkway Cancer Centre (Dok)
Dr. Wong Siew Wei. Senior Consultant Medical Oncology dari Parkway Cancer Centre (Dok)

Ada 2 jenis utama kanker paru-paru primer yakni kanker paru-paru non sel kecil (NSCLC) dan kanker paru-paru sel kecil (SCLC). Dari seluruk kanker paru-paru yang ditemukan, sekitar 80-85% kanker paru adalah NSCLC.

Menurutnya Dr. Wong Siew Wei merokok merupakan faktor risiko terbesar untuk kanker paru-paru. Risiko kanker paru seumur hidup pada perokok berat adalah 30%. Meski demikian seseorang yang tidak merokok juga bisa terkena kanker paru-paru.

Risiko ini muncul karena seseorang yang sering terpapar asap rokok (perokok pasif), terpapar bahan kimia tertentu, mulai dari polusi udara, asbes, asap diesel, asap batu bara, termasuk adanya riwayat kanker paru-paru dalam keluarga.

“Di Negara Asia, mungkin 45% kasus kanker paru-paru tidak memiliki riwayat merokok. Namun merokok tetap menjadi penyebab terbesar dari kanker paru-paru,” jelasnya dalam siaran pers yang Suara.com terima , Selasa (17/1/2023).

Baca Juga: Sakit Kepala Lama Bisa Jadi Indikasi Tumor Otak, Segera Cek ke Dokter

Karena itulah, lanjut dia penting bagi masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk terhindar dari risiko kanker seperti melakukan aktivitas fisik, tidak merokok, kurangi alcohol, terkena paparan sinar matahari aman, dan melakukan diet sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI