Heboh Lato-lato! Dokter Ingatkan Jenis Mainan yang Cocok Diberikan Sesuai Usia Anak

Selasa, 17 Januari 2023 | 10:30 WIB
Heboh Lato-lato! Dokter Ingatkan Jenis Mainan yang Cocok Diberikan Sesuai Usia Anak
Bocah menunjukkan permainan lato-lato yang sedang viral. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lato-lato menjadi permainan yang saat ini banyak digemari anak-anak dari berbagai usia, bahkan balita. Namun, permainan satu ini kerap menjadi pro kontra di masyarakat. Apalagi, dengan banyaknya kejadian anak yang mengalami luka karena terkena bola pada mainan satu ini.

Menanggapi masalah tersebut, Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak sekaligus Ketua Bidang 3 Pengurus Pusat IDAI, Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), mengatakan, orang tua dalam memilih mainan anak sangat tidak boleh sembarang.

Selain itu, jika orang tua memberikan mainan sesuai usianya, ini akan membantu perkembangan dan kemampuan anak.

Ilustrasi Lato-Lato (Pixabay)
Ilustrasi Lato-Lato (Pixabay)

“Orang tua tidak boleh sembarangan dalam memberikan mainan. Hal ini kalau tidak sesuai dapat berbahaya bagi anak itu. Memberikan permainan yang sesuai usia juga membantu meningkatkan kemampuan anak,”  ucap Dr. Bernie dalam media group interview secara daring, Minggu (15/1/2023)

Baca Juga: Sempat Disebut Bermakna Aku Yahudi, Ridwan Kamil Buka Suara soal Latto-latto

Menurut Dr. Bernie, jika mainan yang diberikan tidak sesuai usianya, ini dapat berisiko pada anak itu sendiri. Tidak hanya itu, untuk pemberian mainan anak di setiap umur juga memiliki aturan-aturan tersendiri di antaranya sebagai berikut.

1. Usia 0-2 tahun

Pada usia ini, orang tua dapat memberikan mainan yang melatih kemampuan sensor anak. Untuk itu, orang tua dapat memberikan mainan dengan wujud yang mencolok, seperti warna, bau, tekstur, hingga yang memberikan ekspresi.

2. Usia 3-6 tahun

Pada usia ini, anak-anak dapat mengeksplorasi dengan memberikan permainan petualangan. Orang tua dapat mendorong hal-hal yang menjadi minat anak agar ia lebih percaya diri serta mengekspresikan dirinya.

Baca Juga: Cupi Cupita Ikut Demam Main Lato-Lato, Saat Latihan Warganet: Masuk World Record Nih, Memainkan Lato-lato 4 Sekaligus

3. Usia prasekolah

Pada usia ini, orang tua dapat mengenalkan permainan yang membutuhkan kerja sama serta kemampuan sosialisasi mereka.

4. Usia sekolah

Pada masa-masa ini, orang tua dapat memberikan anak permainan yang merangsang kemampuannya berperan, ketangkasan, hingga kreativitas. Hal ini juga membantu anak lebih efektif dalam belajar hal-hal seusianya.

5. Usia 10-18 tahun

Pada masa ini, orang tua bisa memberikan permainan yang merangsang kecepatan daya pikir, memori, kemampuan perencanaan, penyelesaian masalah, kemampuan untuk mengerti pikiran orang lain, hingga perbaikan regulasi emosinya.

Meski demikian, di sela-sela usia anak tersebut, orang tua juga tetap harus memberikan pendampingan.  Menurut Dr. Bernie, orang tua dapat mengajarkan anak-anak hal apa yang boleh dan tidak serta bahaya dari permainan yang dimainkan.

Sementara itu, terkait lato-lato, Dr. Bernie menyarankan agar diberikan pada anak di usia sekolah. Permainan ini juga tidak disarankan kepada balita karena motorik halusnya belum bekerja dengan baik.

“Tentunya melihat kemampuan anak, yang motor halusnya mumpuni, untuk bermain lato-lato. Tentunya bukan balita. Karena kemampuan motoriknya belum baik sehingga mudah menyebabkan dirinya kena bolanya di tangan atau di muka karena kencang terlepas,” jelas Dr. Bernie

“Jadi harus melihat usianya, pada sekolah atau remaja boleh. Tadi saya sampaikan ada pendampingan orang tua. Orang tua harus beri edukasi kepada anak. jelasin bahayanya jadi anak mengerti loh. Kalau terlepas bisa membahayakan diri sendiri. Orang tua harus pendampingan, edukasi, pilih bahannya juga, ” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI