5 Cara Cegah Stunting di Keluarga: Dimulai dari Meja Makan!

Jum'at, 13 Januari 2023 | 11:50 WIB
5 Cara Cegah Stunting di Keluarga: Dimulai dari Meja Makan!
Ilustrasi stunting (Freepik.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah gizi di Indonesia harus jadi perhatian generasi muda, apalagi data menunjukan angka stunting Indonesia di 2021 mencapai 24,4 dari total seluruh balita. Inilah sebabnya gizi ibu hamil harus jadi perhatian sejak dini.

Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK mengatakan kebiasaan gaya hidup dan pola makan seimbang di keluarga jadi kunci mencegah stunting, khususnya pada ibu dan anak.

“Stunting merupakan salah satu permasalahan terbesar bagi perkembangan generasi muda Indonesia. Orang tua, khususnya ibu memiliki peran besar karena dapat menentukan keseimbangan gizi dan kesehatan anak dan diri sendiri sedari remaja," ungkap dr. Diana berdasarkan rilis Royco, yang diterima suara.com, Kamis (12/1/2023).

Berikut ini tips mencegah stunting di keluarga Indonesia menurut dr. Diana yang bisa diterapkan:

Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Ganjar Serukan Gong Ceting

1. Pola Makan Ibu Sama dengan Pola Makan Anak

Penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa 16,8% remaja, termasuk remaja perempuan, berusia 13-18 tahun memiliki tubuh kurus dan sangat kurus yang disebabkan oleh kurang makan dan asupan gizi.

Untuk membantu menanam pola makan sehat di dalam rumah tangga, orangtua memiliki peran penting dalam menjaga kebiasaan pola makan sehat dengan konsumsi makanan berserat, memakan sayur dan buah dan minum air putih.

2. Gizi Tidak Seimbang Membahayakan Janin

Sangat penting bagi ibu hamil untuk menerapkan prinsip gizi seimbang dengan memenuhi asupan energi dan protein, asam lemak dan asam folat, serat, zat besi, serta vitamin dan mineral.

Baca Juga: Momen Prabowo Bela Jokowi di Hadapan Cak Nun, Akui Ada Kesalahan Pemerintah

Dengan memperhatikan asupan gizi ibu hamil dan keluarga, asupan gizi anak juga akan lebih baik dan diturunkan kepada buah hati sejak dini.

3. Pola Asih Dimulai 1000 Hari Pertama Kehidupan

Untuk mencapai perbaikan gizi anak di seluruh Indonesia, perlu diperhatikan masa kritis perkembangan anak, salah satunya adalah dalam 1000 hari pertama kehidupannya (HPK), yang dimulai dari 270 hari masa kehamilan sampai dengan anak berusia 2 tahun atau 730 hari.

4. Konsultasi ke Dokter Gizi

Pada masa kritis 1000 HPK, anak yang mengalami stunting lebih awal yaitu sebelum usia enam bulan, akan mengalami stunting lebih berat menjelang usia dua tahun.

Jika tidak ditangani, maka kondisi stunting di anak usia lima tahun akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan usia dini berlanjut pada masa remaja serta mempengaruhi potensi kesuksesan di masa mendatang.

5. Terapkan Isi Piringku

Dengan panduan Isi Piringku, orang tua dapat mengambil peran aktif untuk menjaga gaya hidup sehat bagi anak dan keluarga, mulai dari isi piring yang seimbang hingga mengonsumsi air putih yang cukup dan olahraga setiap hari.

Perbaikan dan pencegahan kondisi stunting yang mempengaruhi peluang kesuksesan dalam kehidupan anak menjadi komitmen orang tua serta keluarga demi masa depan anak yang cemerlang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI