Suara.com - Aksi penculikan dan pembunuhan dua remaja terhadap bocah 11 tahun di Makassar untuk dijual ginjalnya, membuat netizen menduga jika kedua pelaku sebagai psikopat yang tidak memiliki empati dan belas kasihan.
Meski dua remaja masih masuk kategori anak, tapi beberapa netizen di twitter merasa pelaku tidak menunjukan rasa bersalah saat diwawancarai di salah satu program stasiun televisi swasta.
“Mukanya nggak ada nyesel-nyeselnya, psikopat bener ini mah,” ungkap @prastowo_sinner.
Tidak hanya itu, beberapa netizen juga mengaku ngeri dan heran anak muda bisa melakukan aksi yang pembunuhan keji tersebut, sehingga tidak sedikit yang menyalahkan kedua orangtua pelaku.
“Remaja jaman sekarang ngeri-ngeri, mungkin (rumah pelaku) dirusak karena kesal dengan orang tuanya yang salah cara mendidik anak,” tutur @zoelfick.
Mengutip Verywell Mind, Sabtu (23/10/2022) psikopat adalah sebutan untuk orang tidak berperasaan, tidak emosional dan rusak mental.
Menurut Merriam Webster mendefinisikan psikopat adalah seseorang yang punya kepribadian egosentris dan antisosial, yang ditandai dengan kurangnya penyesalan atas tindakan seseorang, tidak adanya simpati pada orang lain, dan cenderung lakukan tindakan kriminal.
Beberapa waktu lalu Suara.com juga sempat berbincang dengan Spesialis Kejiwaan dr. Gina Anindyajati, Sp.KJ, yang katakan bahwa umumnya setiap orang punya ciri psikopat, seperti melanggar peraturan.
Tapi dr. Gina menggarisbawahi, rasa bersalah saat melanggar peraturan atau kejahatan biasanya menghantui orang lain. Sedangkan seorang psikopat rasa bersalah itu sangat sedikit, bahkan tidak ada.
![Warga terlihat emosi dan melempar rumah pelaku pembunuhan menggunakan batu, Selasa 10 Januari 2023 [SuaraSulsel.id/Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/original/2023/01/10/80487-pembunuhan-anak-makassar.jpg)
"Dia (psikopat) tidak merasa bersalah dengan itu, tapi soal rasa bersalah atau tidak hanya dia dan tuhan yang tahu, kalau kita nanya 'saya merasa bersalah kok'. Tapi tahu darimana kita dia merasa bersalah. Itu sulit sekali untuk membuktikannya," jelas dr. Gina beberapa waktu lalu.