Jaja Miharja Jalan Pakai Tongkat Hingga Suntik Lutut Setiap Bulan, Penyakit Apa Sih Biang Keroknya?

Rabu, 04 Januari 2023 | 06:15 WIB
Jaja Miharja Jalan Pakai Tongkat Hingga Suntik Lutut Setiap Bulan, Penyakit Apa Sih Biang Keroknya?
Jaja Miharja ditemui di kawasan Gunung Sindur, Bogor pada Selasa (3/1/2022). (Suara.com/ Rena Pangesti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di usianya yang menginjak 78 tahun, artis senior Jaja Miharja hingga kini masih eksis di dunia hiburan. Seniman Betawi satu ini rupanya, masih sering ikut syuting berbagai program acara.

Meski demikian, sebab usianya yang sudah tak lagi muda membuat Jaja Miharja mengalami kesulitan untuk berjalan. Bahkan, baru-baru ini Jaja Miharja terlihat berjalan dengan bantuan tongkat penyangga.

Ketika ditanya, Jaja Miharja mengaku kalau dirinya memang sudah tidak bisa berdiri lama. Hal ini karena dengkulnya mengalami sakit jika harus berdiri.

Jaja Miharja [Rena Pangesti/Suara.com]
Jaja Miharja [Rena Pangesti/Suara.com]

"Enggak bisa berdiri lama, dengkulnya sakit," kata Jaja Miharja ditemui di kawasan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat pada Selasa (2/1/2023).

Baca Juga: Jaja Miharja Dibantu Tongkat buat Berjalan, Kakinya Harus Disuntik Tiap Bulan

Tidak hanya itu, Jaja Miharja menuturkan, agar mengurangi rasa sakitnya itu, ia harus melakukan suntik setiap bulannya. Hal tersebut yang membantunya mudah untuk berjalan setelahnya.

"Injeksi sebulan sekali, tulang pelumas. Kalau sudah diinjeksi enak jalan," ungkapnya.

Penyebab suntik lutut

Melansir laman Washington Orthopaedics & Sports Medicine (WOSM), suntikan pada lutut biasanya dilakukan ketika seseorang mengalami peradangan di sekitar sendi bagian tersebut. Hal ini bisa saja terjadi karena cedera yang dialaminya.
Oleh sebab itu, biasanya mereka yang melakukan suntikan mengalami nyeri lutut. Hal ini karena adanya rasa nyeri yang dialami pada sendi lutut. Berbagai nyeri tersebut di antaranya sebagai berikut.

  1. Peradangan lapisan sendi atau sinovium (sinovitis);
  2. Peradangan pada tendon (tendonitis);
  3. Peradangan yang berhubungan dengan degenerasi permukaan bantalan tulang rawan (arthritis).

Jenis suntikan lutut

Baca Juga: Semangat Jaja Miharja Meski Kini Berjalan Pakai Tongkat

Untuk suntikan pada lutut juga memiliki berbagai jenis yang berbeda. Berikut tiga jenis suntikan yang biasa dilakukan pada lutut.

Kortikosteroid

Kortikosteroid sendiri merupakan obat antiinflamasi. Dengan suntikan ini dapat menjadi obat serta obat bius sehingga rasa sakit yang dirasakan menghilang.

Viscosuplementasi

Suntikan satu ini diberikan ketika lutut mengalami radang sendi. Di dalamnya terdapat cairan sinovial yang bertanggung jawab untuk mengurangi rasa sakit serta peradangan pada lutut. Suntikan satu ini juga terbukti mampu mengobati rasa nyeri serta pembengkakan pada pasien.

Regenerative Biologic Agents

Suntikan satu ini memanfaatkan sel induk dan platelet-rich plasma (PRP). Hal ini akan membantu pengobatan cedera pada tendon dan tulang rawan.

Risiko

Meski mampu untuk mengurangi rasa sakit akibat nyeri dan peradangan, suntik lutut juga memiliki efek samping yang dapat dialami. Beberapa efek samping dari suntikan lutut di antaranya.

  1. Infeksi;
  2. Rasa nyeri di area suntikan;
  3. Peningkatan glukosa darah pada pasien diabetes;
  4. Memengaruhi tekanan darah untuk pasien hipertensi;
  5. Perubahan pigmentasi kulit;
  6. Muncul rasa sakit sesaat saat diinjeksi;
  7. Alergi terhadap viscosuplementasi dan bisa sebabkan pembengkakan.hah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI