Indra Bekti Sempat Hilang Ingatan Pasca Operasi Pendarahan Otak, Kok Bisa Gitu?

Senin, 02 Januari 2023 | 08:29 WIB
Indra Bekti Sempat Hilang Ingatan Pasca Operasi Pendarahan Otak, Kok Bisa Gitu?
Potret Indra Bekti dan Aldila Jelita (Instagram/@dhila_bekti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presenter Indra Bekti sempat alami hilang ingatan pasca jalani operasi pendarahan otak. Setelah siuman, Indra Bekti malah lupa dengan nama anaknya. 

Meski begitu, sang istri Aldila Jelita telah diberitahu kalau kondisi tersebut ternyata sering terjadi pada pasien pasca operasi pendarahan otak.

"Jadi memang karena operasi ini Mas Bekti jadinya ada memori yang harus dia ulang perlahan-lahan," kata Aldila Jelita, sang istri, saat dijumpai di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (31/12/2022).

Istri Indra Bekti, Aldilla Jelita memberi keterangan mengenai perkembangan kesehatan suaminya kepada wartawan di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/12/2022). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]
Istri Indra Bekti, Aldilla Jelita memberi keterangan mengenai perkembangan kesehatan suaminya kepada wartawan di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/12/2022). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]

Pendarahan otak dan proses perawatannya ternyata memang dapat menyebabkan perubahan fisik pada jaringan otak. Serta dapat menyebabkan defisit kognitif yang menyebar, termasuk masalah dengan perhatian, memori, fungsi eksekutif, dan pemrosesan informasi.

Baca Juga: Beberapa Saraf di Otaknya Alami Pendarahan, Ingatan Indra Bekti Tak Stabil

Dikutip dari Weill Cornell Medicine, pasien yang pulih dari perdarahan intraserebral juga biasanya mengalami beberapa tingkat kesulitan emosional maupun perubahan kognitif. 

Disfungsi kognitif merupakan salah satu kemungkinan komplikasi gangguan otak. 

Masalah fungsi bisa membuat pasien kesulitan dalam lakukan aktivitas sehari-hari. Pendarahan juga memengaruhi suasana hati dan emosi, dan ini bukan sekadar reaksi terhadap peristiwa yang mengancam jiwa. 

Area otak tempat terjadinya perdarahan menentukan fungsi apa yang terpengaruh, yang bisa berupa ucapan, kontrol motorik, kognisi, atau bahkan emosi. 

Misalnya, kerusakan pada lobus temporal kiri dikaitkan dengan suasana hati yang buruk, tetapi kerusakan di sisi kanan dapat menyebabkan reaksi manik. Kerusakan pada lobus frontal sering mengubah pemprosesan emosi dan perilaku.

Baca Juga: Netizen Kritik Penggalangan Dana Untuk Indra Bekti: Semiskin Itukah?

Setiap orang, bahkan setelah operasi otak, memiliki kemampuan dan kekuatan kognitif yang utuh. Terapi remediasi kognitif mengajarkan pasien untuk menggunakan kemampuan yang ada untuk mengkompensasi kekurangan di area lain. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI