Suara.com - Lionel Messi berhasil membuktikan dirinya mampu menjadi pemain sepakbola terbaik masa kini dengan membawa negaranya jadi juara Piala Dunia 2022. Padahal saat masih anak-anak, Messi pernah alami gangguan hormon atau Growth Hormone Deficiency (GHD) yang menyebabkan tubuhnya pendek.
Dokter spesialis anak Prof. Dr. dr. Aman Pulungan, Sp.A., menjelaskan bahwa kondisi Messi bisa teratasi karena kelainan hormon itu terdeteksi dan diterapi sejak pemain Argentina itu masib remaja.
"Sebagai ahli endoktrin anak, Messi ini telah saya ikuti dari awal dan sangat menarik. Umur 11 tahun dia didiagnosis growth hormone deficiency atau kurang growth hormon. Sejak umur 9 tahun tidak tumbuh dan pada saat itu tingginya 132 cm dan diprediksi tinggi badan maksimalnua hanya 139 cm," tutur dokter Aman dikutip dari videonya di Instagram, Rabu (21/12/2022).
Messi diketahui mendapatkan terapi fi Argentina sejak usinya 11 tahun. Kemudian dilanjutkan terapi di Barcelona sampai usia 14 tahun. Hasilnya, kini Messi memiliki tinggi badan 169 cm.
Baca Juga: Lawan Lionel Messi Bukan Lagi Cristiano Ronaldo, tapi Sebuah Telur Ayam
"Walaupun jauh dari tinggi rata-rata orang Argentina yaitu 174 cm. Dan kita lihat kemarin seluruh pemain yang dapat penghargaan semuanya jauh lebih tinggi daripada Messi," imbuh dokter Aman.
Meski demikian, mantan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengingatkan untuk oara orang tua agar jangan mengabaikan bila anak bertubuh pendek.
Ia berpesan, sebaiknya periksakan kondisi anak apabila pertumbuhannya tidak sesuak dengan usianya.
"Jika ada anak pendek diperiksa lah dengan betul dan diterapi dengan betul. Bahkan yang kekurangan growth hormone bisa jadi pemain terbaik di dunia. Jadi pastikan bila anak pendek didiagnosis dengan betul dan diterapi dengan betul. Jangan hanya kita pikirkan stunting. InsyaAllah bisa kita terapi," pesan dokter Aman.
Baca Juga: Air Mata Bahagia di Buenos Aires, dari Orang Kaya hingga Gelandangan Sujud Syukur