Ngeri Ratusan Orang Australia Alami Gangguan Mental Delirium Usai Konsumsi Bayam, Kok Bisa?

Rabu, 21 Desember 2022 | 08:58 WIB
Ngeri Ratusan Orang Australia Alami Gangguan Mental Delirium Usai Konsumsi Bayam, Kok Bisa?
Ilustrasi bayam merah (Pixabay.com/maxmann)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa misterius terjadi di Australia, ratusan orang alami halusinasi hingga gangguan mental delirium atau hilang kesadaran setelah mengonsumsi bayam. Bayam diduga terkontaminasi tanaman lain menghasilkan efek beracun pada tubuh.

Delirium adalah gangguan mental serius yang mengakibatkan seseorang mengalami disorientasi atau kebingungan dan berkurangnya kemampuan dalam memperhatikan lingkungan sekitar. Penderitanya kerap tidak dapat berpikir dan mengingat dengan jelas, sehingga mudah teralihkan.

"Mereka tidak bisa melihat dengan baik, bingung dan alami halusinasi. Dan kita bicara ini tentang halusinasi menyeramkan dan bukan halusinasi menyenangkan," ujar Direktur Medis Pusat Informasi Racun NSW Australia, Darren Roberts, mengutip Insider, Rabu (21/12/2022).

Ilustrasi Gangguan Delirium (Unsplash/BenHershey)
Ilustrasi Gangguan Delirium (Unsplash/BenHershey)

Kondisi pemakan bayam terkontaminasi ini mengaku merasa pusing hingga tidak mampu berdiri, penglihatan kabur, dan penuh perjuangan untuk bisa bernapas normal.

Baca Juga: Pasca Renovasi Namun Tak Kunjung Diberikan Akses, Warga Kampung Bayam Paksa Masuk Rusun

Bahkan ada seorang perempuan, alami mati rasa di seluruh tubuh setelah mengonsumsi 700 gram bayam yang dimasak.

Gejala lainnya termasuk kebingungan, pupil melebar, detak jantung cepat, wajah memerah, mulut dan kulit kering,

Di sisi lain, pada Minggu, 18 Desember 2022 ada 164 orang melaporkan reaksi keracunan setelah makan bayam, dan 42 di antaranya mencari bantuan medis karena bergejala berat.

Sayangnya, pejabat kesehatan belum bisa memastikan dimana bayam ditanam, dan bagaimana terkontaminasi, tapi diduga bayam berasal dari satu sumber.

Kini pejabat kesehatan sedang melakukan pengujian di laboratorium dan belum merilis hasilnya ke publik.

Baca Juga: Warga Demo Belum Bisa Tempati Rusun Kampung Bayam, Jakpro: Tarif Sewa Beda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI