Suara.com - Jelang pertandingan final Piala Dunia 2022 di Qatar, para pemain timnas asal Prancis tumbang karena diduga alami flu unta alias Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Mengutip Metro.Co.UK pelatih timnas Prancis, Deschamps mengatakan, dua anggotanya yakni Raphael Varane dan Ibrahima Konate dikabarkan jatuh sakit setelah sebelumnya Kingsley Coman, Dayot Upamecano, dan Adrien Rabiot setelah berlaga melawan Inggris.
"Kami memiliki beberapa kasus gejala mirip flu. Kami berusaha untuk berhati-hati agar tidak menyebar dan para pemain telah bermain di lapangan, dan jelas kekebalan tubuh menurun," ujar Deschamps, Sabtu (17/12/2022).
Hal ini lantas menjadi perhatian masyarakat. Pasalnya, beberapa pemain mengalami sakit dan imunitasnya menurun di akhir-akhir Piala Dunia 2022. Sementara itu, suhu Qatar yang panas dan penggunaan AC berlebih juga menjadi faktor yang diduga sebabkan para pemain timnas Prancis menjadi sakit.
Baca Juga: Dukung Messi? Cristiano Ronaldo: Saya Cinta Argentina dan Banyak Orang Tak Tahu
Kondisi sakitnya beberapa pemain ini lantas menguatkan dugaan munculnya flu unta dalam pelaksanaan Piala Dunia 2022 ini. Hal ini juga dikhawatirkan dapat menyebar setelah turnamen berhasil. Apalagi flu unta juga bukanlah penyakit yang bisa dianggap remeh.
Apakah bisa membuat seseorang meninggal?
Melansir situs WHO, flu unta alias MERS merupakan kondisi yang bisa membuat seseorang mengalami gangguan pernapasan akut. Gejalanya mirip dengan Covid-19, pasien akan mengalami sesak napas, tidak enak badan, sakit kepala, dan masalah lainnya. Bahkan, saking parahnya, penyakit ini juga bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.
Data dari WHO menunjukkan, sebanyak 35 persen dari penderita MERS atau flu unta meninggal dunia. Sama halnya dengan Covid-19 orang-orang dengan penyakit komorbid seperti paru-paru, ginjal, kanker, dan lain-lain akan sangat rentan dan berbahaya. Kondisi ini bisa membuat risiko penyakit bertambah parah.
Penularan
Baca Juga: 5 Kunci Argentina vs Prancis: Cara Menghentikan Messi dan Mbappe
Untuk penularan sendiri paling besar terjadi dari kontak hewan secara langsung dan tidak langsung kepada manusia. Sementara untuk manusia ke manusia memang mungkin terjadi, hanya saja 80 persen kasus manusia karena kontak dengan unta.
Pencegahan dan pengobatan
Sejauh ini belum ada vaksin dan pengobatan khusus untuk mengatasi flu unta atau MERS. Para pasien biasanya hanya akan melakukan perawatan intensif untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini.
Selain itu, masyarakat juga diminta tidak mengunjungi peternakan atau tempat unta atau hewan yang berisiko menularkan penyakit. Dalam situsnya, WHO juga menghimbau untuk mengurangi produk hewani mentah atau setengah matang.
Untuk itu, dengan adanya dugaan penularan flu unta atau MERS di Piala Dunia 2022, masyarakat tetap harus menjaga kesehatan dan kebersihan diri.